Evolusi di Balik Colokan USB

http://images.detik.com/content/2015/03/12/317/161526_usb.jpg

Era USB-C dimulai. Selain Apple, giliran Google dan Belkin mengusung generasi terbaru konektor USB. Semalam, Google merilis Chromebook Pixel yang dilengkapi USB-C. Tak sampai di situ saja, perusahan berbasis di California ini pun akan membawanya ke Android. Sementara Balkin juga telah resmi merilis serangkaian kabel converter USB-C ke pasaran.

USB-C memang akan menjadi standar baru di industri IT. Teknologi yang mulai diperkenalkan sekitar awal tahun 2014 ini menawarkan bentuk yang lebih ramping dan cepat dibanding generasi sebelumnya. Namun sebelum membahas lebih lanjut lagi, kami akan ajak Anda terlebih dulu mengulas evolusi teknologi USB.

Secara umum, kita lebih mengenal USB berdasarkan versi dibanding tipe. Versi USB meliputi USB 1.0, USB 2.0, USB 3.0 terakhir USB 3.1. Sementara tipe USB terdiri A, B dan paling baru C.

USB berdasarkan versi lebih mengarah pada kecepatan dan fungsi. Sedangkan USB berdasarkan tipe merunut pada bentuk fisik dan kabel.

Versi USB

-. USB 1.1
Dirilis pada Agustus 1998, ini merupakan versi USB yang banyak diadopsi banyak produk konsumer. Kecepatan yang ditawarkan mencapai 12 Mbps.

-. USB 2.0
Dirilis pada April 2000, menawarkan kecepatan maksimal 480 Mbps pada mode Hi-Speed atau 12Mbps pada mode Full-Speed. Memiliki output daya 2,5V dan 1,8A

-. USB 3.0
Rilis pada November 2008, USB 3,0 menawarkan kecepatan 5 Gbps di mode SuperSpeed. Konektor USB 3.0 biasanya berwarna biru. Memiiki output daya 5V dan 1,8A. USB 3.0 tetap bisa membaca versi 2.0 dan 1.1

-. USB 3.1
Diperkenalkan pada Juli 2013, memiliki kecepatan dua kali dari USB 3.0, yakni 10Gbps. Setara dengan Thunderbolt. USB 3.1 memiliki tiga pilihan output daya, yakni 2A pada 5V (untuk perangkat yang mengonsumsi daya hingga 10W), 5V pada 12V (60W) dan 20V (100W).

Tipe USB

>. Tipe A
USB tipe A dikenal sebagai USB standar yang memiliki bentuk flat dan persegi panjang. USB tipe ini memiliki konektor ‘wanita’ berperan sebagai host yang ditempatkan di desktop, laptop, konsole game. Ada pula konektor ‘laki-laki’ yang ditempatkan pada ujung kabel untuk dicolokkan pada host.

Meskipun berbeda versi, namun semua dapat didukung oleh USB tipe A. Artinya begini, konektor Tipe A akan selalu kompatibel meskipun perangkat maupun host menggunakan USB versi yang berbeda. Sebagai contoh, eksternal hardisk USB 3.0 dapat terbaca pada port USB 2.0 di komputer.

>. Tipe B
Biasanya, konektor tipe B merupakan ujung kabel kabel USB Standar yang dihubungkan ke perangkat semacam printer, telepon dan ekternal hardisk. Tipe B juga memiliki konektor ‘laki-laki’ yang berada di kabel, dan konektor ‘wanita’ yang menjadi port di perangkat

Sejak perangkat periperal memiliki bentuk bervariasi, konektor tipe B juga hadir dalam berbagai bentuk dan desain. Hingga saat ini sudah ada lima desain yang populer digunakan. Meski demikian di bagian salah satu ujung kabel tetap menggunakan USB tipe A. Lima desain tersebut yakni

a. Standar
Desain ini pertama kali dibuat untuk USB 1.1 dan juga digunakan USB 2.0. Kebanyakan digunakan perangkat berukuran besar, seperti printer dan scan.

b. Mini USB
Bentuknya kecil, Mini USB digunakan banyak perangakat portabel jadul, seperti kamera digital dan ponsel.

c. Micro USB
Sama kecil dengan Mini USB, banyak digunakan di perangkat smartphone dan tablet terbaru.

d. Micro-USB 3.0
Banyak digunakan oleh perangkat portable USB 3.0. Ciri khasnya di bagian ujung kabel, port USB tipe A dibuat berwarna biru

e. Standar-B USB 3.0
Desainnya sama dengan desain Standar. Hanya saja untuk mendukung kecepatan USB 3.0. Ujung portnya pun dibuat berwarna biru.

>. Tipe C
Secara fisik, port tipe C memiliki ukuran kecil, mirip micro-B USB. Bila tipe A berukuran 8,4 mm, sementara tipe USB- C hanya 2,6 mm.

Berbeda dengan tipe B, kedua ujung tpe C memiliki port yang sama. Seperti halnya kabel Lightning milik Apple, USB tipe C tidak memiliki orientasi. Artinya, tak ada bagian atas atau bawah seperti kita jumpai pada USB umumnya.

USB tipe C mendukung USB 3.1 yang menawarkan kecepatan hingga 10 Gbps. Selain itu, mampu menghantarkan power cukup tinggi, yakni 20V (100W) dan 5A. Bila membandingkan kebanyakan notebook 15 inch sekarang ini membutuhkan daya sebesar 60W.

Berbeda dengan tipe lainnya, USB-C memiliki port untuk banyak koneksi. Sehingga tidak membutuhkan banyak kabel ke depannya. Karena menggunakan bi-directional cord, membuatnya dapat digunakan men-charger perangkat lain begitu pula sebaliknya. Selain bisa dijadikan sebagai port power, USB-C turut mendukung koneksi video HDMI, DisplayPort dan VGA.

sumber : detik.com

0 Comments

Leave a Reply

XHTML: You can use these tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>