Google Bolak-balik Gedung Putih Seminggu Sekali
Google telah membangun kerajaannya dengan layanan mesin pencari yang tak tertandingi. Kini, perusahaan yang didirikan Larry Page dan Sergey Brin tersebut juga perlahan menguasai lini teknologi untuk kepentingan politik Amerika Serikat.
Dilansir KompasTekno, Jumat (27/3/2015) dari BusinessInsider, Google rutin mengadakan pertemuan dengan pihak Gedung Putih, setidaknya sekali sepekan. Hal ini semakin menegaskan posisi Google yang berperan cukup besar untuk White House.
Jika dilihat ke belakang, dulunya Google pernah dinobatkan sebagai perusahaan tak terpercaya oleh Federal Trade Commission (FTC) pada 2012 silam. Menanggapi hal ini, Google tak berpangku tangan.
Perusahaan produk internet tersebut memperkerjakan banyak pelobi untuk mengadakan pertemuan-pertemuan impresif dengan FTC dan White House. Akhirnya, FTC pun luluh dan melepaskan investigasi ketidakpercayaannya terhadap Google.
Tak selang berapa lama, pada pemilihan umum 2012 lalu, Google menjadi perusahaan teknologi kedua yang berkontribusi paling besar. Hanya terpaut sedikit dari Microsoft yang dilaporkan memiliki kontribusi paling masif.
Saat ini, Google memiliki sekitar 100 pelobi dari 20 firma ternama untuk merekatkan hubungannya dengan pemerintah AS. Tak hanya melalui pelobi, Google juga melancarkan strategi lain dengan mendukung berbagai kampanye sosial pemerintah.
Di antaranya, Google mengerahkan dukungan terhadap 145 serikat dagang dan kelompok pihak ketiga, membantu kampanye hak asasi manusia di legislatif, dan bantuan-bantuan lainnya terkait program pemerintah.
Dengan keterlibatan sebesar itu, Google masih berkilah ketika ditanya soal ekspansinya ke ranah politik. “Kami rasa penting untuk bersuara dengan posisi kuat untuk membantu pemangku kebijakan mengetahui bisnis kami dan bagaimana kami bekerja untuk menjaga keterbukaan internet,” kata perwakilan Google.
sumber : KOMPAS.com
0 Comments