10 Negara dengan Internet Tercepat di Dunia

http://images.detik.com/content/2015/03/26/398/112754_145062127.jpg

Sejumlah negara dengan kecepatan internet yang tinggi berlomba berada di posisi teratas. Berikut adalah laporan terbaru State of the Internet yang dirilis Akamai.

Dalam mengurutkan 10 negara dengan kecepatan rata-rata internet tertinggi di dunia, Akamai juga melibatkan kecepatan internet sebagai faktor 4K readiness atau kesiapan streaming layanan berkualitas 4K alias ultra high definition.

Untuk menikmati layanan ini, diperlukan bandwith 10–20 Mbps. Nah, dalam pemeringkatan ini, dibeberkan negara-negara mana saja yang koneksi internetnya paling ideal menggelar layanan sekelas 4K.

Mengutip laporan Akamai, Kamis (26/3/2015), di kuartal keempat sekitar 12% dari alamat IP unik yang terkoneksi ke Akamai secara global rata-rata memiliki kecepatan koneksi internet 15 Mbps atau di atasnya, naik 0,6% dari kuartal ketiga.

Korea Selatan masih menjadi negara dengan level 4K readiness tertinggi, meski mengalami penurunan 7,7% readiness menjadi 61%. Negara lain dalam daftar ini memperlihatkan peningkatan per kuartal. Lithuania mengalami lonjakan tertinggi dengan peningkatan 50%.

Peningkatan lain yang lebih kalem diperlihatkan Latvia mulai dari 1,4% hingga Rumania 12%. Di antara 55 negara yang kecepatan internetnya masuk kualifikasi 4K readiness, China tercatat memiliki ranking terendah yakni 0,2%, turun 13% dari kuartal ketiga.

Secara keseluruhan, dalam per kuartal ada 35 dari 55 negara yang 4K readiness-nya meningkat. Uni Emirat Arab memperlihatkan peningkatan terbesar per kuartalnya yakni 123%. Dari tahun ke tahun, tingkat 4K secara global naik 37%.

Berikut adalah daftar 10 negara dengan kecepatan internet di atas 15 Mbps, yang menjadi acuan tingkat kualitas layanan 4K yang disajikan di negara tersebut.

sumber : detik.com

Google Bikin Tablet yang Bisa Dicuci

Google membuat sebuah tablet yang unik. Tablet ini bukan sekadar anti-air, melainkan pengguna bahkan bisa mencucinya dengan cairan klorin untuk membersihkannya dari berbagai kuman berbahaya.

Namun, tablet buatan Google ini bukan perangkat hiburan atau kerja kantoran. Perangkat genggam yang satu ini dipakai untuk menunjang kinerja dokter dan tim medis lain yang sedang menangani wabah Ebola.

Meski terkesan sepele, namun komputer tablet bisa berguna untuk banyak hal. Salah satunya, seperti dikutip KompasTekno dari The Verge, Selasa (24/3/2015), adalah mencatat rekaman medis pasien dengan cepat.

Bila tanpa tablet buatan Google tersebut, dokter dan tim medis memang masih bisa mencatat data yang dimaksud. Namun, metode pencatatan itu menggunakan kertas dan membutuhkan prosedur yang rumit.

Pertama, dokter yang berada dalam wilayah karantina harus menuliskan rekaman medis pasien di atas kertas. Selanjutnya dokter tersebut mesti berjalan ke ujung wilayah karantina, meneriakkan informasi-informasi medis yang didapatnya agar dicatat oleh dokter lain di luar tenda, dan menghancurkan kertas catatan yang digunakannya.

Bayangkan, betapa semua kerumitan itu hilang ketika muncul sebuah tablet yang bisa disterilkan menggunakan cairan klorin.

Jay Achar, dokter yang bertugas di Sierra Leone sebagai bagian dari Medecins Sans Frontieres (MSF) bercerita pada Wired tentang tablet tersebut. Saat itu, dia sempat meminta olong pada rekannya, Ivan Gayton, untuk mencari cara yang lebih efektif untuk mencatat rekaman medis pasien.

Gayton pun mendatangi para pengembang di Google.org demi memperoleh solusi. Tablet yang bisa dicuci tersebut kemudian muncul sebagai jawabannya.

Raksasa internet itu merancang tablet berbungkus polikabonat, sebuah senyawa yang terkenal karena ketahanannya pada suhu dan tekanan. Efek dari bahan tersebut membuat perangkat genggam ini bisa dicelupkan ke dalam cairan klorin selama 10 menit, yang merupakan prosedur keamanan baku di wilayah wabah.

sumber : KOMPAS.com

Benarkah Windows 10 Gratis untuk “Pembajak”?

Minggu lalu, muncul laporan bahwa Microsoft bakal menggratiskan sistem operasi Windows 10 ketika sudah diluncurkan sekitar pertengahan tahun nanti, termasuk bagi para pengguna Windows bajakan.

“Kami menawarkan upgrade pada seluruh pemilik PC yang memenuhi kualifikasi, baik asli maupun tidak, ke Windows 10, sebut Kepala Divisi Sistem Operasi Microsoft Terry Myerson seperti dikutip Reuters.

Pemberitaan tersebut menimbulkan kebingungan. Benarkah Microsoft menawarkan sistem operasinya secara cuma-cuma kepada pengguna Windows bajakan?

Blogger Paul Thurrott yang kerap menulis soal segala sesuatu tentang Microsoft berpikir sebaliknya. Mengacu pada pernyataan yang belakangan dirilis oleh Microsoft soal ini, dia mengatakan bahwa sebenarnya Windows 10 tidak akan disebarkan gratis kepada semua orang.

“Meski PC dengan software non-asli bisa melakukan upgrade ke Windows 10, proses itu tak akan mengubah status lisensinya,” tulis pernyataan Microsoft yang dirangkumKompas Tekno dari situs Thurrott (22/3/2015).

“Jika sebuah perangkat telah diketahui menggunakan software non-asli sebelum upgrade, maka perangkat yang bersangkutan akan terus dianggap memakai software non-asli setelah upgrade,” lanjut pernyataan itu.

Jadi apa yang berubah dengan Windows 10, terkait perkara tersebut? “Sebenarnya tidak ada apapun yang berubah”, tulis Thurrott.

Menurut dia, dalam hal asli atau palsu ini, mekanisme upgrade Windows 10 nanti akan sama saja dengan, misalnya, proses upgrade dari Windows 7 ke Windows 8.1.

Pengguna Windows bajakan yang melakukan upgrade ke Windows 10 tidak akan mengalami perubahan status sistem operasi, yang akan tetap dianggap sebagai bajakan dan tidak akan didukung oleh Microsoft.

Jika ingin mengubah status OS menjadi “asli”, si pengguna tetap harus membeli product key Windows dari Microsoft.

Di akhir tulisannya, Thurrot menyayangkan langkah Microsoft yang tidak berubah terhadap pengguna software bajakan.

Menurut dia, Microsoft sebenarnya bisa memberikan “amnesti” kepada para pengguna OS bajakan sehingga bisa beralih memakai software original melalui upgrade gratis, atau setidaknya memberikan paket upgrade rendah biaya yang bisa dijangkau oleh semua orang.

“Sayangnya, bukan itu yang terjadi,” tutup Thurrott.

sumber : KOMPAS.com

Ini Dua Ponsel Samsung Bertenaga Matahari

Siapa sangka, Samsung pernah membuktikan, sebuah ponsel dapat dibuat sangat ramah lingkungan. Beberapa tahun silam, perusahaan asal Korea Selatan tersebut pernah merilis ponsel yang dapat diisi dayanya langsung dari cahaya matahari.

Tidak tanggung-tanggung, Samsung pernah merilis dua perangkat dengan spesifikasi tersebut di tahun yang sama, yakni 2009. Produk tersebut dinamakan Guru E1107 dan Blue Earth.

Samsung Guru E1107

Ini merupakan ponsel pertama dari Samsung, dan juga pertama di dunia, yang memiliki kemampuan pengisian daya memanfaatkan cahaya matahari.

Phone ArenaSamsung E110

Seperti KompasTekno kutip dari Phone Arena, Senin (23/3/2015), Samsung meletakkan panel solar di bagian belakang Guru E1107.

Saat dijemur di bawah sinar matahari, perangkat tersebut secara otomatis akan mengisi daya. Akan tetapi, daya yang diisinya tidak akan terlalu banyak. Butuh sekitar 1 jam agar perangkat tersebut memiliki daya yang cukup untuk kegiatan panggilan suara atau telepon selama 5 hingga 10 menit.

Tentu saja, selain dengan menggunakan tenaga matahari, Guru E1107 dapat diisi dayanya langsung melalui sumber listrik. Jika dalam keadaan penuh, ponsel tersebut dapat digunakan untuk menelepon hingga 8 jam.

Ponsel yang memiliki layar sebesar 1,52 inci ini sendiri ditargetkan untuk beberapa negara berkembang, di mana sumber listrik masih sangat sulit ditemukan. Pada saat peluncurannya tersebut, beberapa negara yang kebagian ponsel ini adalah India dan Pakistan.

Samsung Guru E1107 tidak hadir dengan fitur yang terlalu wah. Dapat dikatakan, ia hanya mampu mengakomodir kebutuhan dasar dari pengguna, seperti menelepon, pesan singkat SMS, dan mendengarkan radio.

Samsung Blue Earth

Beberapa saat setelah merilis Guru E1107, Samsung merilis ponsel dengan panel solar lainnya, yang dinamakan Blue Earth. Berbeda dari perangkat awalnya, produk yang dapat diartikan sebagai “Bumi Biru” itu hadir dengan fitur yang lebih canggih.

Phone Arena
Samsung Blue Earth

Perangkat ini bisa digunakan untuk berselancar di dunia maya, menonton video streaming via YouTube, dan juga GPS. Tentu saja, fungsi telepon dan SMS masih ada di perangkat ini.

Ia bisa terhubung ke internet melalui jaringan WiFi dan juga 3G.

Sama dengan Guru E1107, panel solar di perangkat ini diletakkan di bagian belakang. Jika diisi selama 1 jam, perangkat ini akan mendapatkan tenaga untuk menelepon selama kurang lebih 10 menit.

Hingga saat ini, Samsung belum lagi memperkenalkan perangkat yang dapat diisi dayanya dengan tenaga cahaya matahari. Apakah untuk ke depannya, Samsung, dan mungkin, perusahaan lain, akan berminat untuk merilis perangkat ponsel ramah lingkungan lainnya? Kita tunggu saja.

sumber : KOMPAS.com

Kirim Duit bakal Bisa Lewat Gmail

http://images.detik.com/content/2015/03/25/398/104925_94819641.jpg

Google semakin serius merespons kebutuhan pengguna internet untuk berbagai kemudahan pembayaran. Setelah Google Wallet, sang raksasa internet kabarnya sedang mengembangkan fungsi baru yang memungkinkan pengguna mengirim uang lewat inbox email.

Ya, jika biasanya kita menggunakan email hanya untuk kegiatan surat menyurat secara elektronik, Google akan menambah fungsinya dengan layanan yang disebut ‘Pony Express’. Belum diketahui apakah Pony Express akan menjadi nama sebenarnya layanan ini, atau baru sekadar nama kode pengembangan proyek.

Layanan ini memungkinkan pengguna membayar tagihan atau membagi pembayaran dengan pengguna Gmail lain. Pony Express, seperti dikutipdetikINET dari situs Re/Code akan menghubungkan langsung ke akun bank atau kartu debit si pengguna.

Untuk menggunakan layanan ini, pengguna akan diminta memasukkan informasi seperti nama, alamat dan nomor Social Security melalui perusahaan pihak ketiga yang akan mengumpulkan informasi tersebut.

Setelah terdaftar, pengguna akan bisa membayar tagihan melalui inbox Gmail. Sumber yang mengetahui rencana proyek ini menyebutkan, Pony Express diperkirakan meluncur sekitar kuartal keempat tahun ini. Namun juru bicara Google menolak memberikan komentar apapun.

Sepertinya para raksasa teknologi sedang berlomba menawarkan kemudahan transaksi uang. Tak hanya Google, Facebook pun baru-baru ini mewujudkan fitur transfer uang melalui Facebook Messenger.

Update terbaru dari Facebook Messenger ini akan memiliki ikon ‘$’ di atas keyboard. Bila pengguna mengklik ikon tersebut, maka akan langsung dibawa ke menu pembayaran dengan pilihan jumlah uang yang mau kita kirimkan ke pengguna lain.

Layanan transfer Facebook ini baru diluncurkan untuk pengguna Android dan iOS di Amerika Serikat. Kemungkinan saat Pony Express hadir nanti, ketersediaannya pun baru terbatas di negeri Paman Sam.

sumber : detik.com

7 Tips “Nge-charge” Smartphone yang Benar

Fakta bahwa baterai adalah elemen inti dari smartphone tak bisa dielak. Tanpa baterai yang kokoh, smartphone tak bakal bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Untuk itu, pengguna harus tepat dalam merawat baterainya agar lebih tahan lama.

Selama ini, beberapa tips yang sering dikemukakan untuk memberi umur panjang pada baterai terhitung menyulitkan. Misalnya, harus mematikan fitur-fitur tertentu, tak mengunduh aplikasi-aplikasi tertentu, dan hal-hal lainnya yang bisa mengkerdilkan fungsismartphone.

Nah, berikut ada tujuh tips jitu dan sederhana bagi pengguna smartphone untuk memanjangkan umur baterainya.

Pertama, isi daya beberapa kali dalam beberapa tahapan.

Seperti dalam kehidupan nyata, lebih baik berlari sprint dalam beberapa sesi daripada larimarathon dalam satu sesi. Untuk menjaga sel baterai agar tak “muak” dengan pengisian, sebaiknya pengisian dilakukan dalam beberapa tahapan. Misalnya dari 30 persen sampai 60 persen atau dari 45 persen ke 79 persen.

Kedua, hindari baterai benar-benar kosong.

Kondisi ekstrim berbahaya bagi kesehatan baterai smartphone. Mengisi daya penuh dalam waktu lama tak baik. Namun, membiarkan baterai benar-benar kosong lebih tak baik lagi. Jika sering seperti ini, maka ketahanan baterai akan perlahan menurun.

Ketiga, ingat! kondisi baterai paling baik saat 40 persen.

Pada presentase tersebut kondisi baterai seimbang. Tak terlalu penuh, tak juga kosong. Pada situasi ini, jangan menekan sel baterai dengan pengisian daya. Lebih baiksmartphone digunakan hingga persentase baterai menurun pelan-pelan. Setelahnya, sebelum menuju kosong, barulah isi daya.

Keempat, jangan tempatkan baterai di suhu panas.

Baterai bakal kehilangan 80 persen ketahanannya jika pengguna menempatkannya pada temperatur 60 derajat selama setahun. Pada suhu normal (25 derajat), ketahanan baterai tiap tahunnya juga bakal berkurang secara alamiah sebanyak 20 persen.

Kelima, jangan pula tempatkan baterai di suhu dingin.

Jika ingin menyimpan baterai, pastikan tak di tempat dengan suhu dingin, seperti kulkas. Dampak negatifnya akan sama dengan kemungkinan jika baterai disematkan pada tempat bersuhu panas.

Keenam, jangan biarkan baterai kosong dalam waktu lama.

Jika baterai benar-benar dalam keadaan kosong, sel baterai akan “tidur”. Jika tak cepat-cepat “dibangunkan”, kemungkinan terburuknya sel tersebut bakal kehilangan kemampuan untuk menyerap daya dari alat pengisian. Maka, saat kapasitas baterai menunjukkan 40 persen, pengguna sudah harus siap-siap melakukan pengisian ulang.

Ketujuh, jangan pernah berharap baterai bisa hidup selamanya.

Manusia saja hidup hanya sementara, apalagi baterai smartphone. Faktanya, setiap tahun ketahanan baterai bakal semakin menurun. Walau pengguna telah merawat baterai dengan benar, setiap baterai punya umur.

Untuk itu, jangan sedih. Bersedialah membeli baterai baru demi kesehatan smartphone. Tips yang telah dipaparkan hanya mampu memanjangkan umur baterai, bukan membuatnya abadi.

Sekian beberapa kiat sederhana supaya pengguna smartphone tak kehabisan duit gonta-ganti baterai. Selamat mencoba!

sumber : KOMPAS.com

Aplikasi JAFID Pantau Banjir Jakarta

http://images.detik.com/content/2015/03/24/398/083331_aplikasi.jpg

Sejak zaman Belanda, Jakarta kerap menjadi langganan banjir. Pemerintah DKI Jakarta telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi kerugian dari dampak bencana banjir. Salah satunya membangun sistem informasi bencana partisipatif.

Program tersebut dikembangkan khusus oleh Fujitsu Indonesia untuk Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta. Lewat program ini memungkinkan warga untuk berbagi informasi bencana secara bersama-sama dengan menggunakan aplikasi JAFID dari smartphone.

Nantinya masyarakat dapat mengirimkan gambar maupun komentar lewat smartphone. Berdasarkan lokasi yang terpancar dari GPS di smartphone tersebut, sistem kemudian akan mengakumulasi dan memplot seluruh informasi yang masuk.

Mulai dari tingkat curah hujan hingga ketinggian permukaan air sungai ke dalam sebuah peta. Semakin banyak warga yang menggunakan aplikasi ini, maka semakin banyak pula informasi yang dapat disajikan.

Warga juga dapat mengakses informasi tersebut melalui aplikasi smartphone. Sistem tersebut terhubung dengan Disaster Information Management System (DIMS) milik BPBD DKI Jakarta. Sehingga pada saat terjadi bencana, sistem tersebut mengirimkan sinyal peringatan bencana secara langsung tanpa jeda waktu ke seluruh perangkat yang telah terinstal aplikasi tersebut.

BPBD DKI Jakarta akan mulai program sistem berbagai informasi bencana pada bulan Maret ini. Aplikasi JAFID sendiri sudah dapat diunduh secara gratis di Google Play Store.

sumber : detik.com

Komputer Sebesar Flashdisk Kuat Jalankan Windows 10

Komputer yang satu ini panjangnya cuma 11 cm dengan bobot 46 gram, kurang lebih sebanding dengan USB flash disk atau dongle. Tapi ia sanggup menjalankan sistem operasi Windows 10 yang akan diluncurkan Microsoft pada sekitar pertengahan tahun 2015.

Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari The Register, Senin (23/3/2015), komputer mini bernama Lucoms itu diperkenalkan di Korea Selatan oleh Microsoft yang tak lain dan tak bukan adalah sang pembuat Windows 10.

Spesifikasinya belum diungkapkan secara detail, hanya disebutkan bahwa ia ditenagai prosesor buatan Intel, RAM 1 GB/ 2GB, serta media penyimpanan 16/ 32 GB yang masih bisa dikembangkan lebih lanjut dengan memakai kartu memori micro-SD hingga 64 GB.

Informasi soal beberapa komponen di atas bersesuaian dengan persyaratan minimal yang diajukan Microsoft untuk komputer agar sanggup menjalankan Windows 10.

Lucoms menyalurkan output display lewat port HDMI yang bisa ditampilkan oleh monitor atau televisi. Sebuah port USB dan mini-USB masing-masing disertakan untuk keperluan memasang aksesori USB dan memasok daya listrik.

Konsep komputer mini seperti Lucom terdengar masuk akal di Korea Selatan, karena warga Negeri Ginseng itu banyak yang tinggal di apartemen sempit sehingga membutuhkan komputer berukuran sekecil mungkin. Sebuah PC yang bisa ditancapkan langsung ke televisi tentu akan menghemat tempat.

Lucoms rencananya bakal mulai dijual di Korea Selatan pada Mei mendatang. Belum ada informasi mengenai harga dan kemungkinan ketersediaannya di negara lain.

sumber : KOMPAS.com

Sekarang Eranya Komputer Desktop Mungil

http://images.detik.com/content/2015/03/23/317/070445_msi.jpg

PC desktop biasanya identik dengan bodi yang bongsor dan menghabiskan banyak ruang. Belakangan, banyak vendor menyulap ukurannya menjadi hampir tak lebih besar dari sebuah buku, seperti perangkat PC yang diberi nama MSI Cubi ini.

MSI Cubi memiliki ukuran yang cukup mungil sehingga tidak memakan banyak tempat. Dimensinya 11,5 x 11,1 x 3,5cm atau seukuran sebuah sandwitch. Bentuknya pun sangat compact.

Meski bentuknya mini, namun MSI membekali mini PC ini dengan spesifikasi mumpuni. Dapur pacunya menggunakan Intel Broadwell.

Vendor asal China ini menawarkan beberapa pilihan tipe prosesor, yakni Intel Core i5-5200U, Intel Core i3-5005U, Intel Pentium-3805U atau Intel Celeron-3205U. Sementara di sektor memori, tersemat RAM berukuran 8GB.

MSI Cubi memiliki konektivitas yang cukup lengkap, mulai dari USB 3.0, HDMI, DisplayPort, Audio Jack, Eternet LAN, WiFi dan Bluetooth 4.0. Seperti dikutip detikINET dari Hexus, Senin (23/3/2015), MSI Cubi tidak hanya dapat digunakan sebagai komputasi standar.

Pengguna dapat memanfaatkannya sebagau Home Theatre Personal Computer (HTPC). Pasalnya Cibi dapat menampilkan konten Ultra High-Definition (UHD), sehingga dapat memaksimalkan pengalaman menikmati hiburan di rumah.

Rencannya MSI akan mulai memasarkan Cubi secara global pada akhir Maret ini. Komputer desktop berukuran mini ini dibanderol seharga USD 300-400.
sumber : detik.com

Awas… Jangan Ada Bencana di “Data Center”!

Berbicara soal ruang server hingga pusat data atau data center mungkin sudah bukan hal tabu. Jika dulu hanya jadi “makanan” bagi perusahaan telekomunikasi atau perbankan, kini kedua hal itu sudah menjadi komponen penting di era teknologi canggih.

Tetapi, sayangnya, pengetahuan akan pentingnya ruang server atau data center tak diikuti dengan standar penyediaannya. Masih sering ditemukan ruang server dengan infrastruktur sekadarnya. Artinya, asalkan ada ruang server saja, itu sudah cukup. Orang sama sekali tak memperhatikan aspek-aspek yang sebetulnya diperlukan dalam membangun, pengadaan, serta keamanan data center.

Masalah pengadaan yang sekadarnya pada data center bisa berakibat fatal. Bayangkan saja, di dalam rak-raknya terdapat server berisi aplikasi dan database, perangkat jaringan dan perangkat lainnya yang terkait dengan sistem operasional perusahaan sehari-hari. Untuk itu, keamanan dinilai sangat penting, karena keberadaan data center merupakan denyut nadi perusahaan.

Penyebab terhentinya operasional

Di dunia teknologi informasi, disaster tidak diartikan secara harfiah. Kasus terhentinya operasional pada data center, misalnya. Apapun penyebabnya sudah dikategorikan sebagai data center disaster.

Untuk itulah, perlakuan pada data center harus khusus, mulai dari struktur bangunan, sumber daya, fasilitas, infrastruktur dan segala hal yang berkaitan dengannya harus sudah memenuhi kaidah dan standar keilmuan yang ada. Salah perlakuan, operasionaldata center dapat terganggu dan menimbulkan bencana.

Bencana alam tentu bisa jadi salah satu penyebab terhentinya operasional. Untuk itulah, lokasi data center begitu diperhitungkan, jangan sampai berada di kawasan yang berpotensi terkena bencana alam.

Selain bencana alam, terhentinya operasional juga bisa disebabkan oleh gangguan teknis maupun ulah manusia. Untuk gangguan teknis, penyebabnya kerap tidak terduga.

Beberapa contoh diantaranya adalah kegagalan arus listrik dan pendingin yang tidak berfungsi, padahal keduanya dibutuhkan agar panas yang ditimbulkan oleh server bisa distabilisasi. Bila hal itu terjadi, akibatnya bisa jadi fatal, mulai gangguan pada software, hardware, hingga jaringan komunikasi.

Suhu terlalu lembab juga dapat menyebabkan korsleting pada perangkat di dalamnya. Sementara itu, hal lain harus diperhatikan lainnya adalah kebersihan. Rak-rak server yang berdebu juga dapat mengakibatkan gangguan.

Faktor terakhir yang bisa menyebabkan terhentinya operasional data center ialah ulah manusia baik yang bersifat lalai (tidak sengaja) atau disengaja. Beberapa kelalaian yang mengakibatkan terganggunya data center diantaranya, kesalahan proses dan input data, pengubahan data, penyebaran virus komputer, perusakan hingga pencurian.

Untuk itulah, keamanan data center sangat dibutuhkan. Jika keamanan sudah direalisasi, kelalaian akibat ketersengajaan atau yang tidak disengaja dapat diminimalisir. Peluang terjadinya data center disaster juga semakin kecil.

Tak pelak, perlu standar keilmuan dan prosedur khusus pada segala hal yang berhubungan dengan data center. Standar tersebut dikeluarkan oleh beberapa institusi, di antaranya Uptime Institute dan Telecommunication Industry Association (TIA).

Anda mungkin masih ingat dengan ledakan salah satu perangkat pada data center di Jakarta 2012 lalu? Dilansir dari Kompas Tekno, (Baca: UPS di Duren Tiga Terbakar, Beberapa Situs Web Tak Dapat Diakses), kejadian tersebut dipicu oleh salah satu perangkat di dalam data center tersebut mengeluarkan percikan api.

Singkat cerita, usai kebakaran kecil dapat ditangani, asap masih terus muncul. Petugas pemadam kebakaran pun menyiramkan air.

Berangkat dari hal tersebut, muncul dilema tersendiri. Sudah tepatkah penanganan kejadian tersebut? Di sisi lain, semua perangkat dalam data center sama sekali tak boleh bersentuhan dengan air.

sumber : KOMPAS.com