Lapor SPT Pajak Jadi Mudah dengan Aplikasi Ini

http://images.detik.com/content/2015/03/05/398/120157_pajakapp_johar1.jpg

Maret telah tiba. Itu artinya deadline menyampaikan laporan SPT Pajak tahunan pun semakin dekat. Agar lebih mudah lagi, aplikasi ini katanya bisa membantu melaporkan pajak langsung dari ponsel tanpa perlu repot-repot datang ke kantor pajak.

Ya, melaporkan pajak bagi sebagian kalangan mungkin tidak semudah yang dibayangkan. Faktornya bisa bermacam-macam. Misalnya saja, ketidaktahuan cara melakukan pelaporan pajak, keraguan mencari informasi pengisian SPT pajak, atau sulitnya penghitungan pajak, sering jadi momok bagi banyak orang.

Muchdlir Zauhariy melihat kondisi ini sebagai peluang. CEO sekaligus Co-Founder PajakApp ini, bersama timnya kemudian terpikir membuat sebuah aplikasi pelaporan SPT pajak tahunan.

Dikatakan pria yang akrab disapa Johar ini, PajakApp berfungsi memberikan arahan bagi para wajib pajak dalam pengisian data di formulir SPT 1770S dan 1770SS.

Aplikasi PajakApp dirancang untuk memberikan kemudahan-kemudahan bagi wajib pajak, seperti pengisian data yang dapat dilakukan setiap saat dengan bahasa yang mudah dipahami, e-file SPT yang dikirimkan melalui e-mail, serta fitur logic-check.

Fitur logic-check misalnya, berfungsi untuk mengetahui bagaimana kesimpulan logis dari data yang sudah diisi oleh pengguna. Fitur ini membantu pengguna untuk meminimalisasi risiko pemeriksaan pajak di kemudian hari oleh fiskus (petugas pajak) akibat pengisian SPT yang salah atau tidak sesuai dengan data sebenarnya.

“Kami berharap dengan berbagai fitur yang tersedia di PajakApp, para pengguna akan mendapatkan kemudahan dalam melaporkan dan membayar pajak. Karena kini melaporkan pajak secara akurat menjadi semudah menyentuh layar pada telepon genggam Anda,” ujar Johar kepada detikINET, Kamis (5/3/2015).

Peluncuran PajakApp mendapat dukungan dari Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Dirjen Pajak). Selain membantu melaporkan pajak lebih mudah, aplikasi ini dianggap sebagai alternatif baru cara pengisian pajak yang bisa menjangkau lebih banyak kalangan, terutama para pengguna smartphone

“Kami sangat mengapresiasi kehadiran aplikasi PajakApp: SPT 2014 ini yang memudahkan masyarakat dalam melaporkan SPT,” ungkap Direktur Teknologi Informasi Perpajakan Direktorat Jenderal Pajak Iwan Djuniardi.

Mantan Dirjen Aplikasi dan Telematika Kemenkominfo Cahyana Ahmadjayadi pun melontarkan pendapat serupa, memuji PajakApp. “Masyarakat Indonesia memerlukan cara praktis dengan bahasa yang membumi untuk mengurai semua kompleksitas pengisian SPT yang ditakuti oleh wajib pajak,” sebutnya.

PajakApp saat ini baru tersedia untuk pengguna perangkat Android. Para wajib pajak bisa mendapatkan aplikasinya secara gratis dengan terlebih dulu download di Google PlayStore.

sumberdetik.com

Pengguna BBM Bisa Buat “PIN Cantik” Sendiri

BlackBerry baru saja mengumumkan pembaruan untuk peranti lunak BlackBerry Messenger (BBM) buatannya. Hal menarik yang jadi sorotan adalah pengguna BBM versi baru bisa memilih sendiri nomor PIN yang akan digunakan.

Fitur memilih PIN tersebut tidak terbatas pada BBM yang digunakan di perangkat genggam BlackBerry saja. BBM untuk Android dan iOS pun mendapatkan pemutakhiran serupa.

Namun, pembuatan PIN kreasi sendiri itu bukan tanpa syarat. Pengguna bisa membuat PIN pilihan dengan cara membelinya di BBM Shop. Harga yang ditawarkan adalah 1,99 dollar AS per bulan.

Selanjutnya, pengguna juga bisa berlangganan BBM tanpa iklan jika pengguna membayar biaya berlangganan 0,99 dollar AS per bulan.

Senior Vice President BBM Software Development Herman Li melalui keterangan resminya kepada KompasTekno, Senin (2/3/2015), mengatakan, “Pembaruan ini memberi pengguna kontrol untuk lebih menikmati pengalaman menggunakan BBM dengan menambahkan pilihan personalisasi dan privasi baru.”

“Dengan penyesuaian dari pembaruan ini, yaitu dengan menggunakan kelebihan dari fitur khusus yang dimiliki platform ini seperti Touch ID di iOS dan dukungan Android Wear, kami dapat meningkatkan keseluruhan pengalaman yang unik dari masing-masingplatform,” imbuhnya.

Pembaruan peranti lunak BBM juga menghadirkan beberapa fitur lain, yaitu melihat pesan tanpa diketahui oleh pengirim, membuat pesan balasan menggunakan Google Now, dan menerima undangan BBM melalui jam tangan tanpa harus mengakses smartphone.

Pengguna iOS juga bisa memasang sandi pada percakapan di BBM mereka atau menguncinya menggunakan TouchID.

sumberKOMPAS.com

Layanan Awal Yahoo Ditutup

Yahoo Directory, salah satu layanan pertama Yahoo kini telah ditutup. Layanan tersebut memang rencananya akan pensiun pada 31 Desember 2014, namun penutupan tersebut dilakukan lebih cepat pada 27 Desember 2014 waktu setempat.

Dilansir KompasTekno dari SearchEngineLand, Selasa (30/12/2014), jika pengunjung mencoba membuka Yahoo Directory yang beralamat di dir.yahoo.com, akan dialihan ke alamat business.yahoo.com yang memiliki logo Yahoo Small Business.

Penutupan layanan tersebut memang sudah direncanakan sejak September 2014, seiring dengan upaya Yahoo untuk menata fokus produknya. Sebelumnya pada 10 Desember 2009 silam, layanan Yahoo Directory di Perancis, Jerman, Italia dan Spanyol lebih dulu ditutup.

Yahoo Directory mengandalkan manusia untuk meninjau sebuah website, merangkum deskripsinya lalu mengaturnya ke dalam topik terkait. Misalkan Anda ingin mencari tahu situs tentang games, maka Anda klik topik “Computers and Internet”, lalu “Games”, kemudian “Video Games” untuk melihat situs-situs yang telah dikumpulkan.

Pada masa kejayaannya dulu, Yahoo Directory merupakan yang paling terorganisir dibanding mesin pencari berbasis crawler generasi lama yang hasilnya cenderung tidak konsisten. Sistem manual itu efektif karena jumlah halaman website belum sebanyak sekarang.

Pada kurun 1996-1999, ada banyak website yang mengantri untuk bisa masuk ke dalam daftar situs baru di Yahoo Directory. Pada masa itu, pemilik situs khawatir webnya tidak akan ditemukan orang bila tidak terdaftar di Yahoo.

sumberKOMPAS.com

Prancis Galang Kekuatan Hadang Teroris Cyber

http://images.detik.com/content/2015/01/20/323/hackgetty.jpg

Prancis jelas tak ingin insiden Charlie Hebdo terulang. Demi mencegah hal tersebut, Prancis disebut mengajak negara-negara Eropa untuk memerangi teroris dengan cara melakukan pemblokiran konten berbau terorisme di internet.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve. Ia berencana menemui pemerintah Jerman untuk mendiskusikan isu ini sekaligus menyusun rencana untuk mengajak Uni Eropa untuk ikut menjalankan kebijakan tersebut.

Lebih lanjut, Cazeneuve juga berharap Google dan Facebook bisa ikut ambil bagian dalam rencana itu. Ia memuji kedua perusahaan yang bertindak cepat melakukan pembatasan konten tertentu sesaat setelah insiden Charlie Hebdo. Tapi dengan bergabungnya kedua perusahaan dalam kebijakan yang sedang digodok Prancis, antisipasi keduanya diyakni bakal lebih cepat dan efisien.

Selain Prancis, negara yang juga tengah memperketat aturan cyber adalah Inggris. Dengan dalih mencegah insiden seperti yang dialami Charlie Hebdo, pemerintah Inggris berencana melarang layanan pesan instan yang punya fitur enksripsi.

Alasannya adalah agar pemerintah Inggris dapat mudah melakukan penyelidikan, yang salah satunya dengan cara mengakses layanan pesan instan untuk mencari bukti. Karena bila ada fitur enkripsi diyakini bisa menyulitkan proses penyelidikan.

sumber :detik.com

10 Momen Terpopuler 2014 Versi Facebook


Tahun 2014 akan berakhir dalam hitungan hari. Beragam peristiwa datang dan pergi dan tidak sedikit yang menyedot perhatian besar.

Ingin bernostalgia apa yang terjadi sepanjang tahun ini? Facebook sudah merangkumkannya, baik itu momen, lokasi, atau figur publik yang berpengaruh sepanjang tahun ini. Anda bisa mengecek Year in Review lewat situs yearinreview.fb.com yang dirilis pada Rabu (10/12/2014).

“Kami menganalisis perbincangan di Facebook sepanjang tahun ini untuk memperlihatkan topik global yang paling banyak diperbincangkan, termasuk berita terbesar tahun 2014 serta berbagai peristiwa yang meramaikan media sosial,” tulis Facebook dalam sebuah keterangan pers.

Dari rangkuman Facebook, topik global palig populer sepanjang tahun 2014:

1. Piala Dunia
2. Penyebaran virus Ebola
3. Pemilu di Brasil
4. Robin Williams
5. Tantangan Ice Bucket Challenge
6. Konflik di Gaza
7. Malaysia Airlines
8. Super Bowl
9. Michael Brown/Ferguson
10. Olimpiade Musim Dingin Sochi

Tak hanya itu, Facebook juga mengintip 10 lokasi paling di-check-in untuk sejumlah negara, termasuk Indonesia. Ada juga sepuluh game global terpopuler.

Lokasi yang paling banyak di-check-in di Indonesia antara lain:
1. Pantai Kuta, Bali
2. Puncak Bogor
3. Gunung Papandayan Garut
4. Pantai Pangandaran
5. Cibodas Taman Nasional Gunung Gede
6. Pangrango
7. Universitas Indonesia
8. Jungle Land Adventure Theme Park Sentul City
9. Grand Indonesia Shopping Town

sumberKOMPAS.com

Portugal Sulap Bus & Taksi Jadi Hotspot Gratis

http://images.detik.com/content/2014/12/30/328/073916_veniam_3.jpg

Porto – Program smart city yang digalang pemerintah kota Porto di Portugal ini seharusnya bisa dijadikan panutan bagi kota-kota di negara lain, termasuk Indonesia.

Misalnya, Lebih dari 600 bus dan taksi yang ada di Portugal telah dipasangi router Wifi untuk akses internet mobile gratis. Selain itu, alat ini juga jadi pengumpul data yang efektif untuk perencanaan kota.

Jaringan WiFi mobile masif buatan startup bernama Veniam itu rencananya akan diluncurkan di kota Porto pada musim gugur ini. Bus dan taksi nantinya akan dilengkapi dengan router yang bekerja sebagai mobile WiFi hotspot untuk 10 dari ribuan pengendara di kota tersebut.

Selain berfungsi sebagai hotspot, router itu juga berfungsi sebagai alat pengumpul data dari kendaraan — dan juga dari tempat sampah di seluruh kota — dan mengirimkan data tersebut ke pusat kota untuk membantu pemerintah dalam perencanaan sipil.

Seperti dikatakan di awal, lebih dari 600 bus dan taksi menjadi bagian dari jaringan yang melayani 70.000 orang dalam sebulan dan menyerap 50% hingga 80% jaringan trafik pengguna yang menggunakan seluler.

Satu hal yang juga sangat menarik, perangkat jaringan Wifi ini bisa dimanfaatkan sebagai sensor yang akan mengirimkan data jika bus atau taksi mengalami guncangan karena ada lubang di jalan. Sensor suspensi akan mendeteksi hal itu dan menyampaikan informasinya ke Balai Kota untuk membantu mengidentifikasi jalan mana yang harus segera diperbaiki.

Sementara seperti detikINET kutip Mashable, Selasa (30/12/2014), startup Veniam yang merancang jaringan ini telah berhasil mengumpulkan dana investasi USD 4,2 juta dan tengah mendirikan kantor pusat di Mountain View, California, AS.

sumber :detik.com

Bertemu CEO Path, Menkominfo Jadi ‘Salesman’

http://images.detik.com/content/2014/12/11/328/radettt46.jpg

Jakarta – Menkominfo Rudiantara menceritakan pengalamannya saat bertemu dengan CEO Path, Dave Morin, akhir pekan lalu. Dalam breakfast meeting di tengah hari liburnya, pria yang akrab disapa Chief RA ini mengaku ‎bertingkah layaknya salesman saat lobi-lobi.

“Saya minta Path berbisnis lebih banyak di Indonesia, apa yang dibutuhkan untuk itu, akan kita bantu. Saya bilang ke Dave, Indonesia pasar yang menjanjikan untuk mereka,” katanya dalam talkshow HUT ke-3 IndoTelko Forum di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (11/12/2014).

Seperti diketahui, Path saat ini memang tengah menikmati popularitasnya di Indonesia. Dari 20 juta pelanggan yang dilayani, empat juta di antaranya merupakan pengguna dari Indonesia.

Meski cuma empat juta saja dari Indonesia, namun dari sisi trafik, pemain OTT (over-the-top) asal Amerika Serikat itu menikmati 80% ‎trafik dari negeri ini. Itu sebabnya, menteri pun coba merayu agar Path mau memberikan kontribusi bisnis lebih besar di Indonesia.

“Jadi, cara lobinya seperti itu, kita harus seperti salesman, sudahlah bicara seperti orang marketing. Jual apa yang dibutuhkan dan bisa dipenuhi. Ini juga saya lakukan saat berbicara langsung dengan CEO Vimeo beberapa waktu lalu,” pungkasnya.

sumber :detik.com

Ini Kebiasaan Pengguna Android di Indonesia

Toko aplikasi Android besutan Baidu, MoboMarket, merilis laporan tentang tren penggunaan smartphone Android di Indonesia. Laporan untuk kuartal IV 2014 tersebut disusun berdasarkan hasil riset terkait kebiasaan pengguna.
Disebutkan dalam laporan MoboMarket yang diterima KompasTekno, Sabtu (17/1/2015), menunjukkan bahwa aplikasi game merupakan aplikasi yang paling banyak diunduh pengguna Android. Sebanyak 43 persen unduhan pengguna adalah game, disusul media sosial (12 persen) dan aplikasi foto (11 persen).
Untuk jenisnya, pengguna Android paling banyak yang menyenangi jenis game ringan dan game arcade, masing-masing sebanyak 16 persen. Kemudian disusul game balapan sebanyak 12persen, game action sebanyak 11persen, dan game olahraga sebanyak 7persen.
Walau aplikasi game menjadi aplikasi favorit yang diunduh, namun pengguna Android lebih sering meng-update aplikasi media sosial, yakni sebesar 39 persen. Presentase tersebut menunjukkan perbandingan yang cukup signifikan dengan daya updatepengguna terhadap game, yakni hanya sebesar 12 persen.
Fakta tersebut sekaligus menyimpulkan bahwa kebanyakan pengguna Android memakai media sosial dalam jangka waktu yang lama. Sebaliknya, game hanya dipakai untuk jangka waktu tertentu.
Selain mengidentifikasi preferensi pengguna dalam mengunduh dan meng-updateaplikasi, MoboMarket juga memaparkan kebiasaan pengguna Android dalam mengakses smartphone. Fakta menunjukkan, pukul 23.00-24.00 adalah waktu puncak di mana pengguna paling banyak mengakses smartphone.
Fakta ini mengkonfirmasi dugaan bahwa kebanyakan pengguna smartphone di Indonesia memiliki kebiasaan berkutat pada smartphone sebelum tidur.

sumber : KOMPAS.com

Turki Ancam Blokir Twitter

http://images.detik.com/content/2015/01/17/398/480055543.jpg

Pemerintah Turki mengancam akan memblokir Twitter di negaranya apabila tuntutannya dipenuhi. Yaitu meminta Twitter untuk memblokir akun Twitter milik sebuah koran lokal di negara itu.

Penyebabnya adalah harian itu menyebarkan dokumen soal penyerangan yang terjadi pada truk milik agensi intelijen Turki saat berada di Suriah Januari lalu, demikian dilansir dari New York Times, Sabtu (17/1/2015).

Tuntutan ini muncul setelah pengadilan setempat memerintahkan pembatasan jangkauan penyelidikan, dan menyebut kemungkinan pemblokiran jejaring media sosial di mana dokumen itu beredar.

Menurut pengadilan itu, penyebaran informasi itu melanggar aturan keamanan nasional, dan mengganggu penyelidikan yang sedang berlangsung.

Akibatnya, media sosial seperti Twitter, Facebook, dan Google+ harus menghapus konten dari akun yang dimaksud, agar tak diblokir di Turki, seperti yang diperintahkan oleh pengadilan lokal.

“Kami akan bersikap hati-hati untuk melindungi hak-hak pengguna, dan menjaga akses jutaan pengguna Twitter di Turki,” ujar juru bicara Twitter Nu Wexler.

Sebelumnya Turki juga sudah pernah melakukan hal serupa. Pada bulan Maret 2014, layanan Twitter dan YouTube diblokir kehadiran di Turki. Penyebabnya, lagi-lagi kebocoran informasi perihal rencana operasi militer Turki di Suriah.

Namun pemblokiran itu tak berlangsung lama, Twitter kembali aktif setelah dua minggu, dan YouTube bisa diakses lagi dua bulan kemudian.

sumber : detik.com

Simpan Data di Cloud vs Lokal, Aman Mana?

http://images.detik.com/content/2015/01/18/323/124201_cloudvslocal_block.jpg

Penggunaan cloud makin marak saat ini, meski sebenarnya masih banyak juga yang mempertanyakan sejauh mana keamanan penyimpanan awan tersebut. Tak sedikit pengguna yang masih lebih percaya menggunakan penyimpanan lokal seperti misalnya di harddisk. Jadi lebih aman yang mana?

Setuju atau tidak, kasus Edward Snowden telah mengubah paradigma soal keamanan data di departemen IT yang mulai mengandalkan cloud. Terlepas dari regulasi maupun hukum tentang kerahasiaan data privasi, ternyata bukan hanya peretas dan malware yang bisa mendapatkan akses terhadap sebuah data, pihak pemerintah diyakini juga sangat mungkin melakukan itu.

Kasus Snowden dengan sendirinya juga telah memunculkan kecurigaan bahwa badan pemerintahan seperti NSA bisa mengakses data milik pihak lain. Malahan ada isu yang mengatakan hal itu terjadi melalui sebuah ‘kerja sama gelap’ antara pemerintah dengan perusahaan teknologi atau melalui metode lain yang lebih rahasia.

Apakah sebaiknya membuat back-up secara lokal atau ke cloud atau keduanya? Pada akhirnya, sebenarnya ini adalah soal “Proteksi Data”. Backup dan Recovery merupakan bagian dari payung besar proteksi terhadap data. Di mana dan bagaimana data Anda di-backup, begitu penting saat ini, terutama di era penegakan hukum privasi data akibat peretasan yang kerap terjadi.

Apa yang dibongkar oleh Snowden sejatinya telah menjadi perhatian oleh banyak perusahaan. Kondisi ini mendorong perusahaan untuk mulai berpikir lebih jauh soal penyimpanan data, apakah akan tetap menyimpan data secara internal dalam lingkungan perusahaan atau menggunakan cloud.

Namun, pendapat mengenai bagaimana solusi terbaik untuk ini sangat beragam. Beberapa perusahaan telah menetapkan bahwa hanya departemen IT perusahaan itu sendiri yang dapat dipercaya dengan perlindungan dari data perusahaan dan bahwa data tersebut harus disimpan di dalam fasilitas bangunan perusahaan.

Sementara yang lainnya memilih untuk percaya kepada penyedia layanan cloud tetapi hanya jika data tersebut tetap berada di negara yang sama. Ada juga yang menggunakan metode hybrid yakni menggabungkan solusi data storage pada fasilitas bangunan perusahaan dengan cloud

Jadi, metode mana yang benar? Jawabannya adalah semua benar. Berikut penjelasannya.

1. Penyimpanan secara lokal

Perusahaan yang memilih untuk bekerja bersama vendor, baiknya mempertimbangkan mencari vendor yang fleksibel tanpa harus mengorbankan apapun dari sudut pandang hukum atau teknologi.

Sebagai contoh, jika suatu vendor perlindungan data menggunakan purpose-built backup appliance (PBBA) untuk menyimpan data backup, maka pengguna dari department IT harus bisa mengawasi dan mengelola semua access point keluar masuk perangkat backup itu.

2. Menggunakan cloud

Di sisi lain, jika perusahaan memilih memanfaatkan penawaran cloud dari vendor penyedia jasa backup and recovery, maka perlu dipastikan bahwa data tersebut sudah terlindungi mulai dari sumbernya, baik saat data tersebut sedang transit maupun dalam keadaan tersimpan di cloud — data center milik vendor.

Jangan lupa juga menggunakan teknologi enksripsi data. Metode enkripsi yang paling terbaru saat ini adalah Advanced Encryption Standard (AES) dengan encryption key setidaknya sebesar 128bit dan idealnya dua kali lipat hingga 256bit.

3. Metode hybrid, mengkombinasikan penyimpanan lokal dan cloud

Cara lainnya adalah model hybrid dimana perusahaan melakukan backup dan menyimpan data yang aman baik pada fasilitas bangunan perusahaan dan di cloud.

Ada banyak manfaat dari model hybrid atau yang mulai disebut cloud-connected. Salah satunya adalah memastikan bahwa data perusahaan juga direplikasi ke dalam data center lainnya dan bahkan kalau mungkin di negara lain (seringkali disebut sebagai geo-redundancy).

sumber : detik.com