Penjualan Anjlok, BlackBerry Masih ‘Dibekingi’ Militer AS

http://images.detik.com/content/2015/05/19/317/ceobb460.jpg

Meski penjualan ponselnya sudah sangat menurun, BlackBerry belum menyerah. Menurut CEO BlackBerry John Chen, ia yakin bisa kembali membuat bisnis ponsel BlackBerry kembali menguntungkan.

Selama Q4 2014, Blackberry hanya menjual sekitar 1,6 juta unit ponsel. Sebagai perbandingan, dalam periode yang sama, Apple menjual sekitar 61,2 juta unit iPhone.

Salah satu alasan Chen belum menyerah di bisnis ponsel adalah soal keamanan. Menurutnya, meski keamanan jaringan milik BlackBerry juga bisa mengamankan ponsel buatan vendor lain, tetapi belum tak ada apa-apanya dibanding keamanan milik ponsel buatan BlackBerry sendiri.

“Jika kamu melihat angkatan bersenjata Amerika Serikat, mereka semua masih menggunakan BlackBerry. Jika aku bilang ke mereka bahwa kami berhenti membuat ponsel, maka kami akan kehilangan itu,” ujar Chen.

“Yang jadi pertanyaan adalah bagaimana membuat (bisnis-red) ponsel menjadi menguntungkan dengan kuantitas orang yang kami wakili,” tambah Chen, seperti dikutip detikINET dari Phone Arena, Selasa (19/5/2015).

Saat ini BlackBerry untuk kelas konsumer memang kalah jauh dibanding Apple dan berbagai macam vendor ponsel Android. Namun mereka masih memiliki sejumlah konsumen setia, terutama dari pihak pemerintahan dan perusahaan-perusahaan.

Para konsumen setiap BlackBerry ini memang membutuhkan tingkat keamanan tertentu, sesuai yang disediakan oleh BlackBerry. Meski konsumennya terbatas, Chen masih yakin bahwa itu bisa membantu BlackBerry untuk merangkak naik.

sumber : detik.com

Takut Dimata-matai, Rusia Bikin OS Sendiri

http://images.detik.com/content/2015/05/19/323/jolla40.jpgPemerintah Rusia melalui Menteri Komunikasi Nikolai Nikiforov mengumumkan bakal membuat sistem operasi mobile dalam waktu dekat.

Menurut Nikiforov, dalam pengembangan mobile OS ini pemerintah Rusia bekerja sama dengan Jolla, perusahaan yang mengembangkan OS Sailfish. Jolla sendiri didirikan oleh bekas karyawan Nokia.

Sejak Edward Snowden mengklaim bahwa pemerintah Amerika Serikat punya cara untuk mengintai semua sistem operasi yang ada di dunia, banyak negara-negara di dunia yang mulai mencari sistem operasi alternatif yang bisa digunakan.

Meski berbasis di Finlandia, saham Jolla sebenarnya juga dimiliki oleh Rusia dan Tiongkok. Nikiforov di akun Twitternya juga pernah menyebut bahwa OS ini merupakan kerja sama antara Finlandia, Tiongkok, dan Rusia.

Selain itu, ke depannya pemerintah Rusia juga berharap kalau sejumlah negara lain bisa ikut berpartisipasi dalam pembangunan OS ini, seperti Brazil, India, dan Afrika Selatan.

Meski belum menyebut nama dari OS tersebut, Nikiforov mengatakan bahwa OS ini adalah produk yang berbeda dengan Sailfish, meski masih menggunakan OS tersebut sebagai basisnya, seperti dikutipdetikINET dari Phone Arena, Selasa (19/5/2015).

Saat ini, 95% ponsel di Rusia menjalankan sistem operasi yang ‘diimpor’ dari negara lain, seperti Android dan iOS. Optimistis, Nikiforov berharap pada tahun 2025 angka itu bisa menurun hingga 50% setelah kehadiran OS anyar yang belum punya nama ini.

 sumber : detik.com

Telkom Bangun Data Center USD 115 Juta di Singapura

http://images.detik.com/content/2015/05/18/319/110447_indrautoyo460.jpg

Telkom melalui anak usahanya, Telkom Internasional (Telin), akan melakukan ground breaking pembangunan data center di Singapura pada Juni mendatang. Data center dengan kapasitas 20 ribu meter persegi ini menelan investasi sekitar USD 115 juta.

“Kita akan lakukan ground breaking pada bulan Juni nanti. Selesainya akan bertahap, diperkirakan dua tahun dari sekarang,” ungkap Chief Innovation and Strategy Officer Telkom Group, Indra Utoyo, saat ditemui di Hotel JW Marriot, Jakarta.

Diungkapkannya, data center yang dibangun akan memiliki spesifikasi Tier-3 dan Tier-4 karena ingin menyasar juga pasar Singapura nantinya. “Kami sedang mencari partner teknologi juga untuk data center ini. Kalau sekarang masih pembangunan fisik,” katanya.

Sebelumnya, Telin Singapura berhasil mendapatkan satu plot area di Data Center Park (DCP) Singapura untuk pengembangan pusat telekomunikasi dan data center. Areanya seluas 8 ribu meter persegi dan digunakan membangun data center dengan kapasitas 20 ribu meter.

sumber : detik.com

Ada 2 Kelemahan Utama Smartphone Modern

http://images.detik.com/content/2015/05/18/317/070017_zen460.jpg

Smartphone zaman sekarang memang begitu canggih, desainnya kadang memukau dan bisa melakukan hampir segala hal. Tapi tak ada yang sempurna, ada dua hal yang dianggap sebagai kelemahan utama smartphone masa kini dan belum ada solusi mujarabnya. Apakah itu?

“Smartphone modern punya dua masalah mendasar. Dan seiring ponsel semakin bertambah besar dan semakin canggih, masalah tersebut malah menjadi bertambah buruk,” tulis David Carnoy dalam kolomnya, sepertidetikINET kutip Cnet, Senin (18/5/2015).

Masalah pertama adalah, smartphone zaman sekarang itu tak cukup tangguh, cenderung ringkih. Kalau terjatuh, ada risiko cukup besar layar retak atau bodinya penyok. Itu sebabnya casing pelindung seakan menjadi barang wajib.

“Mobil punya bemper. Smartphone tidak. Itu sebabnya kita memakai bemper (casing tambahan) di smartphone. Dan juga screen cover,” sebut David.

Berbeda dengan ponsel di masa lalu yang desainnya memang lebih tebal dan lebih sederhana sehingga cenderung bertahan saat dijatuhkan. Sebut saja Nokia 3310 atau BlackBerry Bold, sepertinya lebih tangguh dibandingkan deretan smartphone zaman sekarang.

Memang saat ini, ada beberapa model smartphone yang diklaim tangguh. Sebut saja model Sony Xperia Z atau Galaxy S5 Active dari Samsung.

“Namun begitu, model yang katanya tangguh itu nyatanya hanya sedikit lebih baik soal ketahanan dibanding ‘saudaranya’ yang biasa,” tambahnya.

Baterai Lemah

Selain bodi ringkih, kelemahan utama ponsel cerdas masa kini adalah soal baterai. Teknologi baterai memang tak dapat dipungkiri ketinggalan zaman.

Di saat prosesor makin gahar, layar makin cemerlang, dan kamera smartphone semakin hebat, tak demikian halnya dengan baterai. Bisa bertahan seharian saja sudah syukur.

“Mungkin frutrasi terbesar adalah keawetan baterai malah menjadi lebih buruk, tidak lebih baik, di smartphone generasi terbaru. Di kala smartphone memiliki prosesor yang super kencang, layar definisi tinggi dan multitasking aplikasi, para manufaktur kepayahan dalam menjaga efiensi daya,” tulis David.

Terlebih lagi, penggunaan smartphone zaman sekarang semakin gila-gilaan. Pengguna ingin main game terus-terusan, memakai kamera berlebihan dan kecanduan memakai aplikasi. Maka ketahanan baterai semakin menipis.

Memang para manufaktur telah menawarkan berbagai solusi. Sebut saja isi ulang super cepat atau baterai yang dapat diganti. Bisa juga menggunakan powerbank dengan beragam kapasitas.

Tapi sepertinya akan lebih baik kalau baterai smartphone bawaan bisa dikembangkan teknologinya lebih lanjut sehingga lebih awet daripada saat ini. Beberapa akademisi kabarnya tengah menguji coba baterai ponsel tahan lama. Semoga saja segera menjadi kenyataan.

sumber : detik.com

Internetan 100 Mbps Cuma Modal Rp 5.000

http://images.detik.com/content/2015/05/17/328/140014_laptop.jpg

Internet cepat dan murah tak lagi jadi barang langka berkat agresivitas Telkom dalam menghadirkan layanan Wifi.id yang menawarkan akses unlimited dengan speed 100 Mbps selama 24 jam nonstop hanya dengan Rp 5 ribu saja.

Hal ini sejalan dengan mandat Presiden Joko Widodo yang berpesan kepada Direktur Utama Telkom Alex Janangkih Sinaga, agar seluruh lapisan masyarakat bisa menikmati layanan internet berkualitas dengan tarif terjangkau.

“Saya harapkan layanan Wifi.id corner dan IndiHome milik Telkom bisa dinikmati semua masyarakat Indonesia,” kata Jokowi belum lama ini saat meresmikan jaringan serat optik SMPCS Telkom di Manokwari, Papua Barat.

Telkom pun langsung merespons permintaan Presiden dengan ekspansi Wifi.id melalui Wifi Corner (Wico) selain juga membangun Indihome untuk broadband di perumahaan dan 4G untuk seluler via anak usaha Telkomsel.

“Tahun ini 100 ribu titik Wifi.id akan menyebar di seluruh wilayah Indonesia. Selain di pusat-pusat keramaian, di tiap sudut Kandatel Telkom juga akan ada Wifi Corner,” kata Alex Sinaga.

Untuk memberi kemudahan masyarakat melakukan akses internet, Telkom mengoperasikan Wifi Corner dengan akses internet up to 100 Mbps yang ditempatkan di sejumlah area strategis.

Menurut Kepala Kantor Regional 2 Telkom, Prasabri Pesti, saat ini sudah dibangun 1.406 lokasi Wifi Corner yang dilengkapi 4.327 access point tersebar di wilayah Jabodetabek dan Serang.

“Keberadaan Wifi Corner dengan kecepatan up to 100 Mbps diharapkan memudahkan masyarakat untuk internet, baik itu sekadar browsing, mengakses video, bahkan download,” ujar Prasabri di Jakarta, Minggu (17/5/2015).

Menurutnya, Wifi Corner sengaja ditempatkan di wilayah strategis seperti kampus, mal, restoran, kafe, retail modern dan pusat-pusat keramaian agar bisa tetap menunjang kebutuhan internet.

Wifi.id ini juga sinergis dengan layanan Telkomsel. Menggunakan fasilitas Flashzone Seamless, pelanggan yang memiliki kartu akses, coin card, atau kartu perdana yang berisi username dan password, bisa digunakan untuk login akses internet broadband.

“Di Jabodetabek dan Serang ada 95 retail modern yang sudah terpasang Wifi.id dengan jumlah access point sekitar 183 buah,” tambah Prasabri.

Yohana, mahasiswi perguruan tinggi swasta di Jakarta Selatan, merupakan salah satu pengguna aktif di Wifi Corner. Sebagai pengguna paket data Telkomsel, dia setiap masuk ke area Wifi.id selalu memanfaatkan paket Flashzone Seamless.

“Speednya kenceng, apalagi kalau nongkrong di retail modern, speednya bisa di atas 80 Mbps. Saya sering gunakan untuk streaming YouTube maupun download lagu-lagu,” ujarnya.

sumber : detik.com

Ramai-ramai Tolak Internet.org, dari AS sampai Indonesia

Lembaga pengawas internet dari berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, mengirimkan sebuah surat petisi kepada CEO Facebook, Mark Zuckerberg. Dalam surat itu, semua sepakat untuk meminta Facebook menghentikan inisiasi program Internet.org.

Dari Indonesia, lembaga yang menyatakan keberatannya terhadap program internet gratis dari Facebook tersebut adalah ICT Watch.

Sementara itu, beberapa lembaga lainnya adalah Popular Resistance (AS), Roots Action.org (AS), OpenMedia (Kanada), Bits of Freedom (Belanda), Xnet (Spanyol), The Heliopolis Institute (Mesir), dan masih banyak lagi.

Ada berbagai alasan di balik penolakan yang diutarakan oleh lembaga-lembaga tersebut. Salah satu alasan utamanya, Internet.org dianggap melanggar “internet netral” atau biasa dikenal dengan istilah net neutrality.

Lembaga-lembaga itu menyatakan, seharusnya internet dipelihara sebagai platform terbuka. Penyelenggara jaringan seharusnya memperlakukan semua konten yang ada di dunia maya secara sama, tanpa adanya diskriminasi.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, Facebook, bekerja sama dengan Indosat, telah merilis program Internet.org di Indonesia. Dalam program tersebut, pengguna Indosat bisa mengakses beberapa situs dan layanan tertentu secara gratis.

Nah, menurut lembaga-lembaga dunia tersebut, situs yang bisa diakses secara gratis seharusnya tidak dibatasi. Semua harus diberlakukan secara netral dan mendapatkan kesempatan yang sama.

“Kami mendesak Facebook untuk menegaskan hubungannya terhadap definisi sebenarnya dari internet netral. Semua aplikasi dan layanan diperlakukan sama dan tanpa diskriminasi—terutama di negara berkembang, tempat tiga miliar pengguna internet akan segera online—dan menyelesaikan masalah privasi secara signifikan, serta kelemahan keamanan yang melekat pada iterasi Internet.org saat ini,” tuntut lembaga tersebut pada keterangan pers yang diterima KompasTekno, Rabu (13/5/2015).

Salah satu alasan Facebook mengadakan program ini adalah untuk merangkul penggunayang selama ini belum menggunakan layanan dataagar mulai mencobanya.

Ini merupakan salah satu alasan yang ditentang oleh para lembaga itu. Pasalnya, pengguna dibatasi untuk membuka beberapa situs saja secara gratis. Seharusnya, pengguna tersebut diberikan kesempatan untuk membuka semua situs secara gratis.

“Proyek berlaku seperti ‘tembok hijau’. Beberapa layanan difavoritkan dari yang lain. Lagi, ini pelanggaran terhadap internet netral,” lanjut isi surat tersebut.

Berikut lembaga yang menyatakan penolakannya terhadap Internet.org.

Access Global
Popular Resistance AS
RootsAction.org AS
Future of Music Coalition AS
OpenMedia Kanada
The Media Consortium AS
Samuelson-Glushko Canadian Internet Policy & Public Interest Clinic (CIPPIC) Kanada
Bits of Freedom Belanda
Initiative für Netzfreiheit Austria
IT-Pol Denmark Denmark
European Digital Rights (EDRi) Uni Eropa
ColorofChange.org AS
xnet Spain
The Heliopolis Institute Mesir
Zimbabwe Human Rights NGO Forum Zimbabwe
Digital Rights Foundation Pakistan
Korean Progressive Network Jinbonet Korea Selatan
Movimento Mega Brasil
Instituto Bem Estar Brasil Brasil
Vrijschrift Belanda
Instituto Beta para Internet e Democracia – IBIDEM Brasil
The Agency League of Musicians AS
Digitale Gesellschaft Jerman
Integrating Livelihoods through Communication Information Technology for Africa Uganda
Protege Qv Kamerun
Fundacion Karisma Kolombia

sumber : KOMPAS.com

Facebook Mulai Luncurkan Instant Article

Cita-cita Facebook untuk menjadi pengepul berita resmi diwujudkan dalam bentuk fitur bernama Instant Article yang mulai diluncurkannya, Rabu (13/5/2015) waktu setempat.

Instant Article ini berhasil diwujudkan Facebook melalui bekerja sama dengan sembilan penerbit, yaitu Times, BuzzFeed, The Atlantic, National Geographic, NBC News, The Guardian, BBC News, Bild dan Der Spiegel.

Fitur tersebut menjadi satu dengan aplikasi Facebook mobile. Efeknya adalah membuat berita-berita dari para penerbit rekanan mereka dapat dibuka 10 kali lebih cepat dibandingkan dengan membukanya di laman web resmi penerbit itu.

Seperti dilansir KompasTekno dari The Verge, Rabu (13/5/2015), rencananya fitur pengepul berita itu akan mulai bisa diakses pada pukul 10.00 pagi Waktu Standar Timur (ET) atau pukul 9.00 malam Waktu Indonesia Barat (WIB). Akses tersebut untuk sementara dibatasi pada pengguna iOS, selanjutnya Facebook juga akan membuatnya dalam versi Android.

Sebenarnya tak banyak perubahan yang dilakukan pada link Instant Article itu. Facebook memberikan tambahan berupa cover berbentuk video yang otomatis diputar saat pengguna menjelajahi laman aplikasi.

Raksasa jejaring sosial itu juga menerapkan perlakuan khusus pada konten berita rekanannya itu sehingga dapat terbuka 10 kali lebih cepat dibanding dalam situs aslinya. Pertama, mereka membuat konten berita otomatis dimuat sebelum pengguna memilih link beritu itu.

Kedua, dengan cara menelanjangi artikel-artikel itu dari segala modul iklan dan analitik yang selama ini disematkan di web aslinya.

Pada Instant Article tersebut, pengguna masih akan menemukan logo penerbit konten di bagian atas berita yang dibuka. Ada juga sebuah tombol Follow untuk mengikuti segala update dari akun Facebook milik penerbit yang dimaksud.

Facebook Menelan Media?

Facebook Instant Article bisa dikatakan masih berupa eksperimen saja. Namun jika format ini sudah terbukti ampuh, maka jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg tersebut berpotensi mendominasi distribusi berita online.

Instant Articles yang berisi konten-konten berita dari berbagai situs, saat ini baru 9 penerbit saja, memang punya potensi membuat pengguna bertahan lebih lama di Facebook. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah, bagaimana hal tersebut akan mempengaruhi durasi hingga jumlah pengguna yang mengunjungi laman web resmi penerbit.

Kekhawatiran bahwa para penerbit yang merupakan pemilik dan pembuat konten adalah mereka harus bergantung pada platform yang tidak dapat mereka kendalikan.

Saat ini, para penerbit yang ada di dalam daftar Instant Article mempunyai dua pilihan untuk masalah penjualan iklan. Pertama, Facebook diperbolehkan menjual iklan untuk konten penerbit tertentu yang ada dalam Instant Article, lalu keuntungannya dibagi dua.

Kedua, penerbit sendiri yang berusaha menjual konten dalam Instant Article tersebut dan keuntungan itu sepenuhnya jadi milik penerbit.

“Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan para penerbit dengan cara memberikan mereka alat-alat untuk membangun bisnis,” ujar Vice President of Media Partnership Facebook Justin Osofsky ketika ditanya perihal model berbagi untung itu.

sumber : KOMPAS.com

Yahoo Perbarui Flickr dengan Pencarian Pintar

http://images.detik.com/content/2015/05/14/1277/161742_flickr.jpg

Yahoo baru saja merilis pembaruan fitur Flickr, baik di versi desktop maupun mobile. Perusahaan yang dipimpin Marissa Mayer ini menambahkan fitur pencarian dan kemudahan dalam mengakses, mengatur, mencari dan membagi foto serta video.

“Fitur terbaru ini dilengkapi dengan teknologi pengenalan gambar terkini yang akan menghadirkan tidak hanya pengalaman dalam mengakses momen penting dari iPhone, iPad, Apple TV, Android, maupun website. Tetapi teknologi ini dapat digunakan untuk mengetahui foto atau video yang kita pikir sudah hilang,” kata Tim Miller, Head of Engineering Flickr dalam keterangan resmi yang diterima detikINET, Kamis (14/5/2015)

Adapun tiga fitur baru Flickr tersebut yaitu

Uploadrs
Pengguna dapat mendownload sebanyak mungkin koleksi foto dari komputer, hard drive eksternal, iPhoto, smartphone ataupun melalui perangkat lainnya, dengan menggunakan Yahoo Uploadr versi Mac atau Windows serta Auto Yahoo Uploadr dari perangkat seluler mereka.

Foto atau video yang berada pada perangkat atau yang baru saja diambil akan secara otomatis diunggah ke Yahoo Uploadr dan ditandai sebagai private, dan duplikatnya akan dihapus.

Camera Roll in the Cloud
Menghadirkan tampilan antarmuka terbaru, yang mendukung teknologi pengenalan gambar terkini. Fitur Magic View diklaim lebih dinamis, menawarkan kemampuan pengaturan koleksi foto secara otomatis ke dalam 60 kategori. Pengguna disediakan opsi penelusuran fitur Camera Roll ini berdasarkan tanggal.

Unified Search Experience
Teknologi algoritma pencarian terkini dari Flickr diklaim mampu memberikan pengalaman pencarian lebih pintar dan cepat. Pengguna dapat dengan mudah mencari gambar dari sebuah benda atau tempat, atau mencarinya berdasarkan tema liburan, tanggal, atau lokasi.

sumber : detik.com

Ini Usulan APJII untuk Filter Internet Indonesia

http://images.detik.com/content/2015/05/12/399/074304_101756_porno460.jpg

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah menggodok aturan ‘DNS Nasional’ sebagai upaya menjaga keamanan internet Indonesia dan menangkal serbuan konten negatif. Di sisi lain, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) juga punya usulan yang dianggap paling pas untuk diterapkan di Indonesia.

Usulan ini diungkapkan dari materi presentasi yang dikemas oleh Harijanto Pribadi, Kabid IIX APJII berjudul ‘DNS Penapis Berbasis Data SQL’.

Menurut Harijanto, untuk ISP di Indonesia filtering yang paling cocok adalah menggunakan DNS Penapis berbasis data SQL, setidaknya ada dua mesin DNS yang dapat mengunakan basis data SQL yaitu: Bind RPZ https://dnsrpz.info/ dan PowerDNS https://www.powerdns.com/

Dalam presentasinya dijelaskan, PowerDNS sangat mudah diinstal, di-configure dan memiliki kinerja yang cukup baik walaupun sebagian ISP masih lebih mengandalkan Bind RPZ tapi prinsipnya kedua mesin DNS tersebut sudah memiliki kemampuan bekerja dengan backend SQL server seperti MySQL , PostgreSQL dll.

“Dan yang terpenting semuanya tersedia secara open source dan tidak membutuhkan lisensi yang mahal karena keduanya ada GPL (General Public License),” ungkapnya, dalam presentasi yang dikutip detikINET.

Terkait DNS Nasional sendiri diutarakan Harijanto pertama kali dipresentasikan di APRICOT 2015 Fukuoka Jepang oleh Id-SIRTII. Hanya saja, lanjutnya, dengan kondisi infrastruktur yang ada di Indonesia dimana terdapat 300 lebih ISP dengan 40 lebih NAP maka DNS Nasional dianggap sangat tidak cocok.

Kelebihan DNS Nasional ini disebutkan memang membuat pemerintah untuk melakukan filtering secara terpusat karena DNS memang bisa bekerja secara hierarki dimana ada master dan slave.

Hanya saja ada beberapa hal mengganjal dari metode ini. Pertama, apakah bisa menjamin mampu melayani seluruh request user internet dari 300 lebih ISP yang tersebar di Indonesia? Mau berapa server DNS yang akan di-deploy? Sudah ada studi capacity planing?

“Dengan semakin banyaknya CDN (Content Delivery Network) seperti Google Cache , Akamai dll apakah DNS Nasional bisa memberikan jawaban IP yang pasti best-path ke jaringan ISP yang melakukan query?” ungkap Harijanto, masih dalam presentasi tersebut.

“Dalam beberapa kasus justru mem-forward DNS ISP misal ke DNS Nawala mengakibatkan waktu akses ke web site tertentu menjadi tidak responsif,” lanjutnya.

Sebaiknya, Harijanto menambahkan, Kominfo sebagai regulator cukup menyediakan basis data SQL menjalankan master MySQL di sistem operasi Linux atau FreeBSD di lingkungan yang terjamin keamanan fisik maupun logiknya.

Kemudian ISP cukup menjalankan slave MySQL yang terhubung ke master MySQL Kominfo melalui secure connection misal VPN/MPLS sehingga setiap kali ada perubahan di master MySQL KOMINFO langsung tereplikasi ke slave MySQL di server ISP.

Harijanto juga mengungkapkan kelebihan membuat daftar hitam konten negatif yang berbasis data SQL:
-. Sistem bisa dikembangkan secara robust dan aman.
-. Kominfo cukup memastikan bahwa master basis data SQL blacklist berkekuatan hukum dan FQDN yang di-blacklist sudah melalui mekanisme yang jelas misal dengan adanya panel konten.
-. Kominfo tidak perlu men-deploy DNS Nasional yang jumlahnya pasti akan sangat banyak untuk bisa menangani kebutuhan seluruh pengguna internet di Indonesia. Bayangkan berapa capex dan opex yang harus disediakan Kominfo?
-. Jika sampai master basis data SQL Kominfo tidak berfungsi, slave basis data SQL di ISP masih tetap berfungsi sambil menunggu update master basis data SQL berfungsi lagi.
-. DNS penapis menjadi tanggung jawab ISP dengan mengacu pada blacklist berbasis data SQL dari master MySQL Kominfo.
-. DNS penapis ISP tetap dapat melayani query FQDN sesuai best-path dari upstreamnya masing-masing sehingga akses website tetap responsif dan pengguna ISP terlindungi dari situs-situs negatif.

Jadi kesimpulan dari usulan filtering dari APJII adalah:
>. PowerDNS penapis berbasis data SQL lebih cocok dikembangkan di setiap jaringan ISP dengan mengacu pada master MySQL Kominfo.
>. Mekanisme penapis terpusat di master MySQL Kominfo, sehingga tidak perlu lagi berkirim email secara manual.
>. PowerDNS sangat mudah dikonfigurasi cukup dengan tiga file konfigurasi
API bisa digunakan sebagai jembatan antar sistem atau platform berbeda sehingga ISP dapat tetap menggunakan mesin DNS yang berbeda dengan PowerDNS.
>. Mengingat yang melakukan penapisan adalah ISP, perlu ada perlindungan hukum bagi ISP yang menjalankan penapisan. Mengingat kewenangan penapisan secara UU ada pada pemerintah.

sumber : detik.com

PC Ini Harganya Cuma Rp 100 Ribuan

http://images.detik.com/content/2015/05/11/317/chip46.jpg

Raspberry Pi selama beberapa waktu sempat jadi PC dengan harga termurah –sekitar USD 35. Dan kini muncul pesaingnya dengan harga lebih murah, yaitu C.H.I.P, sebuah micro PC berbasis Linux yang dijual dengan harga USD 9 atau Rp 117 ribu (USD 1 = Rp 13.000).

Meski harganya lebih murah, spesifikasi yang dimiliki C.H.I.P malah sedikit tinggi dibanding Raspberry Pi. Prosesor R8 AMR-nya berkecepatan 1 GHz, dengan RAM 512MB, dan storage eMMC 4GB. Sementara Raspberry Pi versi dua cuma punya prosesor 900 MHz.

C.H.I.P menjalankan OS Debian Linux, dan mempunyai WiFi 802.11 b/g/n serta Bluetooth 4.0 terintegrasi. Tersedia juga sebuah port USB, audio, dan komposit video, dikutip detikINET dari Ibtimes, Senin (11/5/2015).

Ada juga sejumlah aksesoris yang bisa dipasangkan ke C.H.I.P. Antara lain sebuah cover dengan port VGA atau HDMI yang dijual dengan harga USD 10 atau USD 15. Selain itu ada juga perangkat bernama PocketChip yang mempunyai layar sentuh, dan keyboard.

Pembuatnya, Next Thing Co,meluncurkan C.H.I.P melalui kampanye crowdfunding di Kickstarter pada 7 Mei lalu, dengan target pendanaan sebesar USD 50 ribu. Target tersebut sudah tercapai hanya beberapa jam setelah kampanye tersebut dijalankan.

Padahal kampanye ini masih akan berjalan hingga 6 Juni 2015 mendatang. Dan sampai berita ini diturunkan, sudah ada sekitar 12 ribu orang yang menyumbangkan uang dengan nilai total USD 620 ribu.

sumber : detik.com