Menkominfo Lapor Perkembangan 4G ke Presiden Jokowi

http://images.detik.com/content/2015/05/11/328/111601_dscf2616.jpg

Menkominfo Rudiantara ikut melaporkan proses penataan frekuensi untuk layanan 4G di spektrum 1.800 MHz kepada Presiden Joko Widodo terkait perkembangan ekspansi broadband di Indonesia.

Dalam laporannya melalui video conference, Rudiantara yang berada di STO Telkom di Gambir, Jakarta, memberikan update kepada Jokowi yang tengah berada di Manokwari, Papua Barat.

Menurut Rudiantara, operator telekomunikasi yang menempati frekuensi 1.800 MHz mulai bergerak ke Papua dalam rangka penataan ulang alokasi kanal agar bisa menjalankan teknologi netral.

Menurutnya, penataan kanal di 1.800 MHz berlanjut ke Papua mulai Selasa (12/5/2015). Ini aksi lanjutan setelah sukses di Maluku dan Maluku Utara.

“Nanti akan masuk Sulawesi, dan cluster lainnya dalam rangka adanya 4G di 1.800 MHz,” ungkap Menkominfo.

Diharapkannya, langkah penataan ulang bisa diselesaikan pada November mendatang dimana Jakarta menjadi cluster terakhir.

“4G akan menjadi andalan untuk level akses ke pelanggan karena Indonesia ini kulturnya mobile,” katanya lebih lanjut.

Jokowi dalam video conference pun menerima laporan dari Rudiantara dan berharap bisa menyelesaikannya tepat waktu, termasuk soal rencana broadband masuk ke kabupaten yang belum terjamah.

“Apapun yang tengah dikerjakan menteri harap segera diselesaikan, termasuk rencana menghadirkan broadband di 51 kota kabupaten yang belum terjamah di 2017,” titah presiden.

Seperti diketahui, di frekuensi 1.800 Mhz terdapat Indosat, Telkomsel, XL Axiata, dan PT Hutchison 3 Indonesia (Tri).

Tata ulang dimulai di Maluku pada 4 Mei 2015 dan diperkirakan selesai di Jakarta pada 23 November mengingat ada 42 cluster yang harus dikerjakan dengan metode step wise alias kombinasi dari direct danindirect.

Total lebar pita yang dipakai di 1.800 MHz mencapai 75 MHz. Komposisi saat ini adalah Telkomsel menguasai 22,5 MHz, Indosat 20 MHz, XL Axiata 22,5 MHz, dan Tri 10 MHz.

Urutan penempatan kanal pasca tata ulang nantinya adalah XL di paling kiri, Tri dan Indosat di tengah. Sementara paling kanan adalah Telkomsel.

sumber : detik.com

Yahoo Akuisisi Perusahaan Misterius Senilai Rp 301 Miliar

http://images.detik.com/content/2015/05/11/319/mayer46.jpg

Sejak dipimpin oleh Marissa Mayer pada tahun 2012, Yahoo terbilang ‘hobi’ mengakuisisi perusahaan lain, baik besar ataupun kecil. Namun pada tahun 2015, tak ada akuisisi oleh Yahoo yang terlihat oleh publik, benarkah?

Ternyata tidak juga. Pada Q1 2015, alias antara bulan Januari hingga Maret, Yahoo tercatat membeli sebuah perusahaan yang tak disebut namanya senilai USD 23 juta, atau sekitar Rp 301 miliar (USD 1 = Rp 13.000).

Itu terungkap dari laporan keuangan, seperti yang dilansir oleh Business Insider, Senin (11/5/2015). Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2014, Yahoo menghabiskan uang yang sama untuk mengakuisisi 5 perusahaan.

Salah satu akuisisi yang paling fenomenal dari segi angka adalah Tumblr. Saat itu, Yahoo perlu merogoh koceknya senilai USD 1,1 miliar. Namun banyak dari perusahaan yang menjadi tak jelas nasibnya setelah diakuisisi. Sampai-sampai, ada yang menyebut Mayer sebagai ‘pembunuh startup’.

Itu karena, meski banyak menarik banyak startup baru, Yahoo juga getol mematikan perusahaan yang sudah mereka akuisisi. Sampai tahun 2014 saja, ada 31 startup yang dimatikan dari total 38 perusahaan yang telah diakuisisi.

sumber : detik.com

Tak Cuma Filtering, DNS Nasional Baru Dijajal 4 Penyelenggara Jaringan

Kebijakan DNS Nasional Kementerian Kominfo masih diuji coba. Baru ada 4 penyelenggara jaringan yang menjajalnya: Telkom, Telkomsel, XL Axiata dan Indosat.

Menurut Irvan Nasrun, Ketua Bidang Keamanan Internet APJII dan Anggota Deskcyber Kemenko Polhukam (Badan Cyber Nasional), 6 poin aturan DNS Nasional yang beredar tersebut masih ditujukan bagi 4 penyelenggara jaringan yang melakukan pengujian.

“Kalau uji coba berhasil sampai deadline 31 Mei, baru akan diperluas ke ISP secara bertahap sampai akhir tahun,” jelasnya saat berbincang dengan detikINET, Jumat (8/5/2015).

M. Yamin dari Nawala menambahkan, DNS Nasional ini sejatinya belum menjadi nama resmi. Namun lantaran untuk memudahkan penyebutan dan diusung sebagai program nasional maka dalam setiap pembahasannya disebut sebagai ‘DNS Nasional’.

Hal yang juga harus diperjelas adalah, fungsi dari DNS Nasional ini bukan cuma soal filtering konten negatif di internet.

“Filtering hanya satu dari sekian banyak fungsi DNS Nasional. Selain itu ada fungsi untuk menjaga keamanan internet Indonesia, pengamanan jaringan, serta unsur ketahanan,” Yamin memaparkan.

“Belum bisa disebutkan satu per satu secara detail, yang pasti bukan cuma filtering, karena itu kantermasuk dalam pengembangan,” lanjutnya.

Uji coba keempat penyelenggara jaringan terhadap implementasi DNS Nasional juga dilakukan bertahap untuk semua fungsinya. “Dimana saat ini fungsinya untuk filtering dulu, setelah baru untuk fungsi yang lain dan bertahap ke ISP. Nama ‘DNS Nasional’ juga belum resmi,” Yamin menandaskan.

sumber : detik.com

Ini Aturan Main DNS Nasional ala Kominfo

Rencana membuat DNS Nasional yang sempat dilontarkan Menkominfo Rudiantara sudah memasuki tahap final. Aturan main kebijakan baru ini pun sudah beredar di kalangan penyedia layanan internet (Internet Service Provider/ISP).

DNS yang dimaksud merupakan kependekan dari Domain Name System alias sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host ataupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar di dalam jaringan komputer. Simpelnya, DNS yang menerjemahkan nama situs web menjadi alamat internet (IP).

Kominfo mengaku, DNS Nasional ini dibutuhkan dalam rangka penanganan situs internet bermuatan negatif. DNS Nasional merupakan pola DNS yang menjadikan DNS Trust+ Positif sebagai referensi utama dan tersinkronisasi dengan DNS yang digunakan oleh penyelenggara jaringan.

Keputusan penerapan DNS Naional tersebut merupakan tindak lanjut dari rapat tanggal 23 Maret 2015 antara Kominfo dengan penyelenggara jaringan.

Nah, untuk pelaksanaan DNS Nasional tersebut berikut aturan dikeluarkan Kominfo:
1. DNS Trust+Positif dijadikan sebagai DNS Nasional
2. Penyelenggara jaringan wajib melakukan sinkronisasi pada DNS Penyelenggara jaringan dengan DNS Trust+Positif
3. Penyelenggara jaringan telekomunikasi wajib menjamin tearahnya akses internet oleh pengguna DNS Nasional. Oleh karena itu, penyelenggara jaringan wajib melakukan redirection seluruh trafik DNS dari pengguna akhir internet (pelanggan) menuju DNS Nasional.
4. Pelaksanaan sinkronisasi dan redirection harus sudah diimplementasikan paling lambat pada tanggal 31 Mei 2015.
5. ISP yang menggunakan jaringan dari penyelenggara jaringan wajib mengikuti proses redirection terhadap DNS Nasional di sisi penyelenggara jaringan.
6. Pelaksanaan teknis penerapan DNS Nasional harus dikoordinasikan dengan Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika.

“Sehubungan dengan hal tersebut agar penyelenggara jaringan melakukan langkah-langkah pelaksanaan penerapan DNS Nasional di atas,” tutup aturan yang sudah ditandatangani Menkominfo Rudiantara tersebut.

Sebelumnya, Rudiantara mengatakan, sejauh ini pemblokiran terhadap konten berbau pornografi telah dilakukan oleh operator dan penyedia jasa internet dengan mengacu pada database Trust+ Positif dari Kementerian Kominfo. Namun sayangnya masih banyak yang lolos.

“Kita minta lakukan filtering, tapi masih ada operator seluler yang bocor. Datanya saya punya tapi nggak pernah ditegur. Kita minta operator untuk blok. Saya nggak tahu apa sengaja lolos atau gimana. Kita nggak akan represif seperti China, tapi kita harus mikirin keamanan juga,” papar Chief RA.

Berangkat dari permasalahan itu, Kominfo pun coba menggunakan solusi satu pintu. Sebelum permintaan untuk konten pornografi itu dikirimkan ke server situs penyedianya di luar negeri, permintaan itu terlebih dulu dicegat di dalam negeri.

Caranya dengan menerapkan DNS Nasional tadi. Alamat situs-situs yang dilarang akan masuk daftar cekal agar tak lagi mudah diakses oleh masyarakat, khususnya oleh anak-anak di bawah umur yang semakin memperoleh kemudahan teknologi.

Jadi kalau ada request dari IP yang asalnya dari Indonesia akan dikirimkan ke DNS Nasional ini, lalu difilter apakah ada konten porno atau tidak. Jika dari permintaan itu ada konten porno, maka akan diblokir. Cara kerjanya mirip dengan yang dilakukan DNS Nawala selama ini.

sumber : detik.com

PC Seukuran Ibu Jari, Bisa Apa Aja Sih?

http://images.detik.com/content/2015/05/06/317/computestick46.jpg

Dulu, PC mempunyai ukuran besar dan memakan banyak tempat di meja. Namun kini PC bisa dibuat hanya seukuran telapak tangan, bahkan seukuran jempol alias ibu jari.

Salah satunya Compute Stick, yang pertama diperkenalkan ke publik di ajang Consumer Electronic Show (CES) 2015 dan juga baru diluncurkan di Indonesia.

“Sebenarnya kurang tepat kalau dibilang seukuran ibu jari, mungkin lebih pas jika disebut seukuran dua ibu jari,” canda Hermawan Sutanto, Channel Sales Director Intel Indonesia saat meluncurkan produk ini di Jakarta.

Meski ukurannya kecil, Compute Stick bisa berfungsi penuh layaknya sebuah PC. Ada dua pilihan OS yang ditawarkan, Ubuntu dan Windows 8.1. Spesifikasinya?

Prosesor Intel quad core Atom Baytrail, storage 32 GB, dan RAM 2 GB. Konektivitasnya pun cukup lengkap, WiFi 802.11b/g/n, Bluetooth 4.0, dan sebuah port USB dan micro USB.

Menurut Intel, banyak pihak yang bisa menfaatkan perangkat ini, baik pengguna rumahan sampai perusahaan besar.

Untuk pengguna rumahan misalnya, cocok dijadikan sebagai sarana home entertainment. Tinggal colokkan Compute Stick ke port HDMI di TV, maka TV itu akan menjelma sebagai smart TV. “Bisa dipakai untuk streaming YouTube, dan memainkan game ringan yang ada di app store,” ujar Hermawan

Compute Stick juga bisa dipaksa untuk ‘bermain’ game berat. Namun syaratnya ada sebuah PC lain dengan spek yang mumpuni untuk memainkan game tersebut. Lalu penggunanya bisa melakukan streaming game dari PC tersebut, dan seolah-olah memainkannya melalui Compute Stick.

Hermawan juga menyebut kalau Compute Stick cocok digunakan di perusahaan besar, sebagai pengganti thin client. Pun bisa digunakan di sekolah-sekolah untuk menghemat penggunaan listrik.

“Cukup menyediakan monitor, mouse, dan keyboard. Monitor zaman sekarang paling listriknya cuma 15 watt,” tandas Hermawan. Compute Stick sendiri terbilang sangat hemat daya.

Untuk bisa dihidupkan, Compute Stick membutuhkan suplai daya dari port USB dengan rating 2A. Sayangnya, port USB yang biasanya TV yang beredar saat ini biasanya hanya bisa menyuplai daya sebanyak 600 mA. Jadi Compute Stick membutuhkan sebuah adaptor tersendiri.
sumber : detik.com

Kasak-kusuk Facebooker Indonesia Saat Ramadan

http://images.detik.com/content/2015/05/07/398/175347_145832_fbgt.jpg

Menjelang bulan puasa tahun ini, Facebook mencatat beberapa tren dan analisa mengenai penggunaan Facebook selama bulan Ramadan tahun lalu. Dari 37 juta Facebooker Indonesia, sebanyak 33 juta di antaranya aktif menggunakan Facebook mobile selama Ramadan.

“Orang Indonesia menghabiskan lebih banyak waktu di Facebook mobile mulai jam 9 malam hingga tengah malam selama Ramadan tahun lalu,” demikian pernyataan Facebook mengenai hasil analisanya, melalui keterangannya, Kamis (7/5/2015).

Dikatakan Facebook, rata-rata terjadi peningkatan 70% jumlah pengguna aktif setiap jam di Facebook mobile menjelang tengah malam. Setidaknya ada lima topik populer yang sering dibagi pengguna Facebook saat Ramadan.

Topik-topik tersebut antara lain saat menerima tunjangan hari raya (THR), bingkisan lebaran, soal kebersihan diri maupun rumah, memamerkan keahlian memasak dan menghias rumah, dan resep-resep kue atau makanan.

Temuan Facebook juga menemukan, percakapan mengenai bulan puasa dimulai setidaknya sebulan menjelang hari pertama puasa dimulai. Berikut adalah infografis tren penggunaan Facebook pada Ramadan tahun lalu.

sumber : detik.com

Ponsel Seharga Motor bakal Tetap Laku di Indonesia

http://images.detik.com/content/2015/05/07/317/181733_hasanaula.jpg

Harga ponsel makin hari kian membumbung tinggi, terutama untuk produk flagship. Sejumlah ponsel premium yang beredar bahkan harganya menyentuh belasan juta rupiah.

Ponsel tersebut antara lain adalah iPhone 6, iPhone 6 Plus, dan Samsung Galaxy S6 Edge. Ketiganya dibandrol dengan harga di atas Rp 10 juta. Ini artinya harga perangkat komunikasi pintar itu sudah hampir menyamai harga motor.

Sekadar informasi untuk perbandingan, motor Yamaha Mio Soul GT 125 saat ini berkisar di angka Rp 15,3 juta. Itu hampir sama dengan harga sebuah iPhone 6 Plus 128 GB yang harganya di atas Rp 15 juta. Namun peminat produk-produk tersebut tak serta merta menurun.

Hasan Aula, CEO Erajaya, yang merupakan distributor sejumlah merek ponsel di Indonesia menyebut bahwa peminat ponsel-ponsel itu tetaplah tinggi. Duo iPhone anyar misalnya, meski tak menyebut angka, terbilang sangat laris dalam penjualannya beberapa bulan belakangan ini.

“Pembeli ponsel dengan harga di atas Rp 5 juta ini biasanya tak terlalu mementingkan harga, karena mereka bukan sekadar membeli ponsel,” ujar Hasan, saat bertemu dengan sejumlah media di Jakarta, Kamis (7/5/2015).

Ada beberapa hal yang dicari dari ponsel kelas premium tersebut. “Mereka mengejar sisi prestis dari ponsel itu, juga ingin mempunyai fitur-fitur yang tak ada di ponsel berharga murah,” tutup Hasan.

sumber : detik.com

Papan Tulis Pintar di Era Digital

http://images.detik.com/content/2015/05/07/317/ducationprices63804012013160457.jpg

Di era digital, papan tulis dengan kapur maupun spidol mungkin perlahan akan mulai ditinggalkan. Apalagi teknologi dalam menunjang proses belajar mengajar terus berkembang.

Masih bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional yang belum lama ini diperingati, Indonesia kedatangan satu produk baru yang akan mengubah dunia pendidikan di masa depan. Alat ini diberi nama smartboard alias papan tulis pintar.

Dalam keterangan yang diterima detikINET, Kamis (7/5/2015), alat ini dibawa oleh PT EP-TEC Solutions Indonesia sebagai ekslusif distributor untuk produk Smart Board buatan Smart Technologies asal Kanada.

Teknologi ini mengajak penggunanya untuk menyajikan bahan ajar tanpa harus meninggalkan papan tulis. Cukup dengan menghubungkan kabel USB ke komputer atau laptop dan kabel VGA/HDMI ke proyektor, maka fitur dan konten dalam komputer atau laptop akan bisa dioperasikan di papan tulis pintar ini.

Empat kamera yang dipasang pada setiap sudut optical camera akan membaca pergerakan tangan penggunanya. Baik dalam menuliskan sesuatu, menghapus, atau menggeser tulisan.

Dengan begitu, jika ingin menuliskan tambahan penjelasan akan mudah dilakukan. Demikian juga apabila ingin menghapus atau memindahkan antara poin yang satu dengan yang lainnya.

Teknologi yang digunakan dalam produk smart ini ada dua yakni Digital Vision Touch (DViT) dan Infra Red (IR). Kemudian didukung teknologi SilkTouch yang berfungsi merespons sentuhan jari di atas smart board. Kemudian Smart Ink yang memungkinkan pengguna menulis di atas aplikasi apapun dalam komputer.

Selanjutnya dikorelasikan dengan teknologi object awareness yang memungkinkan pengguna untuk menulis dengan pen stylus, menyentuh dengan jari, dan menghapus tulisan tanpa menyentuh tombol apapun.

Khusus smart board 6000 series didukung resolusi gambar ultra HD Resolution (4K) dengan kerapatan pixel hingga 3840 x 2160 pixel. Sedangkan untuk smart board versi 4000 didukung dengan resolusi gambar full HD 1920 x 1.080 pixel.

Teknologi ini sebenarnya sudah menyasar dunia pendidikan Indonesia sejak 2005. Hanya saja baru menyasar international school dan nasional plus. Namun, dari situ saja, setidaknya 35 ribu unit smart board telah dilepas PT EP-TEC Solutions.

Menurut Andika Pratama, Presiden Direktur EP-TEC, alat ini menyasar sekolah negeri dan swasta, termasuk perguruan tinggi negeri maupun swasta. Teknologi ini diyakini akan mempermudah proses pengajaran.

“Saat presentase di depan kelas, tidak perlu bolak-balik dari komputer ke papan tulis. Semuanya bisa dilakukan di papan tulis. Mau membuka data baru, bahan ajar baru, tulisan baru, menerangkan poin-poin bahan ajar, menambahkan, menghapus. Termasuk mengirim ke email mahasiswa atau siswa bisa dilakukan,” ujar Andika.

Selain itu dia memaparkan, khusus untuk pelajaran yang berkaitan dengan ilmu sains terapan atau ilmu pengetahuan alam, maka proses dan praktikum bisa dilakukan di papan pintar sebelum dipraktekkan bada objek nyata.

“Sudah ada konten yang kami sajikan. Misalnya bagaimana membedah kodok untuk mengetahui organ-organ vital dalam tubuhnya. Bisa dibedah di papan ini,” ujarnya sambil mempraktekkannya.

Hanya saja, dia mengakui memang harga dari satu unit produk ini dengan lengkap satu paket harganya masih terbilang mahal. pada kisaran harga mulai dari USD 2.000 hingga USD 20.000.

“Ini karena alat ini masih dianggap barang mewah dan pajak PPnBM-nya juga sangat besar yakni 47,5%. Jadi hampir setengah dari harganya itu adalah untuk membayar pajak,” pungkasnya.

sumber : detik.com

Desktop PC yang Kini Makin Irit Daya

http://images.detik.com/content/2015/05/06/317/2015_0505_14335800resized640.jpg

Masih ingat PC jadul? Ya, sebuah kotak casing besar, lengkap dengan sebuah monitor tabung alias CRT yang ukurannya juga tak kecil. Selain ukuran, konsumsi daya listrik perangkat jadul itu pun sangat besar.

Untuk PC-nya saja, setidaknya dibutuhkan daya 400 Watt, sementara monitornya menyedot daya tak kurang dari 100 Watt. Namun PC terus berevolusi, tak cuma ukurannya yang semakin mengecil juga konsumsi dayanya yang terus menciut.

Contohnya Intel NUC generasi terbaru yang dirilis Intel di Jakarta, Selasa (5/5/2015), yang menggunakan prosesor Intel Core generasi ke-5. Nuc adalah sebuah desktop PC yang ukurannya hanya sedikit lebih besar dari genggaman tangan pria dewasa.

Dengan ukuran seperti itu, di dalamnya bisa dibenamkan prosesor Intel Core i3 sampai Core i7. Artinya Intel NUC punya kekuatan komputasi yang terbilang tinggi, layaknya sebuah desktop PC. Ia bisa meng-convert sebuah video berukuran 500MB dalam waktu kurang dari 3 menit.

Namun konsumsi dayanya bisa dibilang sangat irit. Contohnya ketika dipakai memutar video full HD, NUC hanya mengkonsumsi daya sebesar 9,8 Watt. Angka itu tentu akan menjadi lebih kecil jika dipakai untuk melakukan hal lebih ringan.

“Lebih irit dari daya yang dipakai oleh sebuah lampu TL yang banyak dipakai di rumah-rumah,” ujar Hermawan Sutanto, Channel Sales Director Intel Indonesia dalam acara peluncurannya.

Ada juga Intel Compute Stick, sebuah PC seukuran ibu jari dengan prosesor quad core Intel Atom Baytrail. Untuk menyalakannya hanya dibutuhkan sebuah adaptor USB dengan rating 2A

Jika dikonversi ke Watt, sebuah adaptor USB bertegangan 5V dan arus 2A akan menghabiskan daya sebanyak 10 Watt. Perlu diingat, ini adalah daya maksimal yang dipakai, sementara pada penggunaan sehari-hari, dayanya tentu akan lebih kecil lagi.

“Kedua perangkat ini punya profil pengguna yang berbeda. Intel NUC untuk pengguna yang butuh performa komputasi tinggi, sementara Compute Stick untuk yang lebih ringan,” tambah Hermawan.

Hermawan menambahkan, Intel Compute Stick ini bisa jadi solusi di dunia edukasi. Contohnya untuk Ujian Nasional (UN) yang berbasis komputer. “Ada sekolah yang mengeluh kalau daya listriknya tak cukup untuk menggunakan komputer dalam jumlah banyak,” ujarnya.

Menurutnya, hal ini bisa diatasi dengan penggunaan Compute Stick, dengan konsumsi daya tak sampai 10 Watt, meski ditambah perangkat pendukung lain, dayanya akan tetap irit. “Cukup menyediakan monitor, mouse, dan keyboard. Monitor zaman sekarang paling listriknya cuma 15 watt,” tutup Hermawan.

sumber : detik.com

Catat Jadwal Ini Agar Ponsel Anda Tak Kena Gangguan

http://images.detik.com/content/2015/05/06/328/173051_a.jpg

Penataan frekuensi di 1.800 MHz agar bisa digunakan untuk layanan seluler 4G LTE telah dimulai. Meskipun tahap awal migrasi berlangsung sukses, bukan tak mungkin bakal ada gangguan di penataan berikutnya.

Gangguan bisa saja terjadi pada layanan suara (voice call), pesan singkat (SMS), dan akses data dengan mode GPRS dan EDGE. Gangguan ini akan sebisa mungkin diminimalisir pada jam eksekusi antara pukul 00.00-03.00 WIB.

Pada saat eksekusi penataan, pengguna Telkomsel, XL Axiata, Indosat, dan Hutchison 3 Indonesia, diharapkan menggunakan ponselnya secara bijaksana, dan diusahakan tidak melakukan transaksi pembelian paket melalui layanan SMS dan UMB atau SMS Banking di jam-jam tersebut.

Agar bisa mengantisipasi kalau-kalau terjadi gangguan layanan yang telah disebutkan di atas, ada baiknya kita menyimak daerah-daerah mana saja yang akan terkena penataan ulang beserta harinya.

Berikut adalah jadwal penataan frekuensi oleh keempat operator tersebut sesuai data yang detikINET terima dari Muhammad Ridwan Effendi, Anggota Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia, Rabu (6/5/2015).

4 Mei – 11 Mei – Maluku
4 Mei – 11 Mei – Maluku Utara
12 Mei – 20 Mei – Papua
12 Mei – 20 Mei – Papua Barat
20 Mei – 27 Mei – Kalimantan Timur
20 Mei – 27 Mei – Kalimantan Utara
27 Mei – 8 Juni – Kalimantan Selatan
27 Mei – 8 Juni – Kalimantan Tengah
10 Juni – 17 Juni – Sulawesi Tenggara
10 Juni – 17 Juni – Sulawesi Selatan
10 Juni – 17 Juni – Sulawesi Barat
22 Juni – 29 Juni – Aceh
22 Juni – 29 Juni – Kepulauan Riau
22 Juni – 29 Juni – Nusa Tenggara Barat
22 Juni – 29 Juni – Nusa Tenggara Timur
3 Agustus – 10 Agustus – Riau
3 Agustus – 10 Agustus – Tapanuli
12 Agustus – 20 Agustus – Medan
12 Agustus – 20 Agustus – Sumatera Barat
24 Agustus – 31 Agustus – Lampung
24 Agustus – 31 Agustus – Bangka Belitung
31 Agustus – 7 September – Bengkulu
31 Agustus – 7 September – Jambi
7 September – 14 September – Sumatera Selatan
7 September – 14 September – Sulawesi Utara
14 September – 21 September – Bali
14 September – 21 September – Surabaya
28 September – 5 Oktober – Gorontalo
28 September – 5 Oktober – Sulawesi Tengah
28 September – 5 Oktober – Malang
28 September – 5 Oktober – Madiun
7 Oktober – 15 Oktober – Tegal
7 Oktober – 15 Oktober – Yogyakarta
19 Oktober – 26 Oktober – Semarang
19 Oktober – 26 Oktober – Cirebon
19 Oktober – 26 Oktober – Kalimantan Barat
28 Oktober – 4 November – Bandung
28 Oktober – 4 November – Purwakarta
9 November – 14 November – Sukabumi
9 November – 14 November – Bogor Depok Tangerang Bekasi
18 November – 23 November – Jakarta

Keempat operator seluler itu juga telah sepakat untuk memproses penataan frekuensi di 1.800 MHz dengan sistem clustering dan metode step-wise di 11 region atau 42 cluster. Penataan ini ditargetkan selesai akhir November 2015 nanti.

Step-wise berarti migrasi frekuensi dilakukan secara bergantian. Misalnya, operator A memindahkan frekuensi ke operator B dan sebaliknya hingga tercapai tujuan migrasi.

Penataan tersebut pun dilakukan pada tengah malam dan diukur tingkat keberhasilan serta kegagalannya. Ketika perpindahan dilakukan dan terjadi kegagalan, maka operator yang sedang memprosesnya mesti menghentikan terlebih dulu dan kemudian mengulanginya kembali keesokan harinya.

sumber : detik.com