Menkominfo Resmikan Sistem Perizinan Frekuensi Radio M2M

http://images.detik.com/content/2015/05/20/328/radet46.jpgMenkominfo Rudiantara meresmikan sistem perizinan penggunaan frekuensi radio yang berbasismachine to machine (M2M) yang terintegrasi di Kantor Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen Sumber Daya Perangkat Pos Informatika (SDPPI).

Menteri memaparkan, keputusannya untuk mengembangkan sistem perizinan penggunaan frekuensi radio berbasis M2M dikarenakan semakin meningkatnya kebutuhan dan pemegang izin pengguna spektrum frekuensi radio yang membutuhkan percepatan, akurasi, dan efisiensi dalam penanganan proses perizinan frekuensi radio.

“Ini merupakan bentuk inovasi pelayanan perizinan frekuensi radio dari Ditjen SDPPI dalam rangka percepatan dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Rudiantara dalam sambutannya di Gedung Merdeka, Jakarta.

Sebelumnya, proses permohonan izin dapat diajukan secara daring (dalam jaringan) atau online melalui aplikasi web dan secara luring (luar jaringan) atau offline melalui loket.

Sedangkan saat ini khusus Big User juga dapat mengirimkan permohonannya secara langsung dari mesin atau server operator menggunakan format pertukaran data dalam bentuk file xml yang standar.

Kanal layanan M2M ditujukan untuk mempercepat proses, mempermudah operator, meningkatkan transparansi proses dan memberi layanan yang bersifat lebih personal bagi Big User. Sistem perizinan frekuensi radio yang berbasis M2M ini diharapkan dapat mempercepat proses.

Untuk menghadirkan sistem perizinan frekuensi berbasis M2M ini, Kementerian Kominfo menggunakan layanan dari mitra kerjanya seperti Telkomsigma yang dipimpin Judi Achmadi.

sumber : detik.com

.

Ini Hacker yang Mengaku Bisa Belokkan Pesawat

http://images.detik.com/content/2015/05/20/323/162148_ajk.jpg

Pengakuan hacker ini memang menakutkan. Seperti di film saja, dia mengaku bisa membajak pesawat dari kursi penumpang saat dalam penerbangan. Tak urung, dia langsung diinterogasi FBI. Gadgetnya semua disita untuk kepentingan penyelidikan.

Namanya Chris Roberts. Lahir di Inggris tapi sekarang tinggal di Amerika Serikat, Roberts lumayan dikenal sebagai pakar sekuriti. Dia mendirikan perusahaan sekuriti komputer bernama One World Labs.

Roberts mengklaim mampu membobol sistem komputer pesawat melalui In Flight Entertainment System (IFE). Pertama-tama, ia menghubungkan laptopnya ke box elektronik IFE yang ada di bawah kursi penumpang. Dari situlah, dia bisa terhubung dengan Thrust Management Computer yang mengendalikan mesin.

Dia mengklaim pernah membuat salah satu mesin pesawat naik dalam sebuah penerbangan. Sebagai akibatnya ada gerakan menyamping dari pesawat. Bayangkan kalau orang jahat yang melakukannya, apa tidak celaka?

Roberts ini rupanya sudah menginvestigasi keamanan penerbangan sejak sekitar 6 tahun lampau. Terutama mengenai sistem IFE tersebut yang menurutnya cukup rentan celah keamanannya. Roberts diketahui sudah beberapa kali mempresentasikan hal itu namun tak ada tanggapan berarti.

“Kami telah berbincang dengan dua pembuat pesawat dan juga dua penyedia layanan infotainment di pesawat tapi tak pernah berlanjut ke apapun,” katanya seperti dikutip detikINET dari Wired, Rabu (20/5/2015).

FBI ternyata mengamati penelitian Roberts. Februari lalu, agen FBI menyambangi Roberts untuk mendiskusikan soal keamanan pesawat. Roberts membeberkan semuanya. Ia mengaku bisa mengetahui data penerbangan hanya dengan menghubungkan laptop ke sistem hiburan di pesawat.

Bahkan lebih dari itu, Roberts mengklaim bisa bertindak lebih jauh. Yakni mengendalikan kontrol mesin yang ujung-ujungnya mengubah arah pesawat.

Roberts kembali harus berurusan dengan FBI terkait sebuah tweet yang mengindikasikan dia akan melakukan hack pada penerbangan pesawat United Airlines jurusan Chicago menuju Denver. Ia mengaku itu hanya joke tapi FBI menganggapnya serius.

FBI kini menginterogasi Roberts dan ia juga dilarang naik pesawat. Klaimnya soal membajak pesawat melalui sistem IFE pun menimbulkan kehebohan di kalangan industri penerbangan maupun pakar sekuriti komputer.

Para pakar sekuriti ada yang mendukung bahwa maksud Roberts itu baik, yakni menunjukkan celah keamanan di pesawat terbang modern. Tapi kebanyakan mengecamnya dan meragukan apakah Roberts benar-benar bisa melakukannya.

“Klaim kalau mode thrust management system bisa diubah tanpa komando dari pilot atau ketika dihubungkan dengan sistem manajemen penerbangan adalah hal yang hampir mustahil,” kata Peter Lemme, chairman perusahaan satelit Ku and Ka.

“Dalam kejadian seperti yang dia klaim, yakni gangguan di Thrust Management System, hal itu akan diketahui oleh awak kabin, mereka akan mengetahui kalau pesawat bergerak dengan komando yang tak berasal dari kokpit. Pilot akan mencegahnya dan langsung akan ada investigasi. Jadi aku tak percaya bahwa yang dia katakan itu benar,” ucap Michael Planey, konsultan keamanan pesawat.

Tapi mungkin ada baiknya menunggu penyelidikan FBI. Baru akan diketahui apakah Roberts benar-benar bisa membajak pesawat dari kursi penumpang ataukah hanya sebaliknya.

sumber : detik.com

Lima Tahun Lagi Fiber Optik Hadir di Semua Rumah

http://images.detik.com/content/2015/05/20/328/diantelkom62.jpg

Layanan fiber to the home (FTTH) akan semakin gencar hadir di ‎seluruh rumah yang ada di Indonesia. Telkom sendiri menjanjikan dalam lima tahun mendatang semua pelanggan Triple Play dari IndiHome akan dilayani infrastruktur serat optik ke rumah-rumah.

IndiHome merupakan layanan telepon, internet dan TV interaktif dalam satu paket. Layanan ini menurut Direktur Consumer Service Telkom Dian Rachmawan telah menjangkau 160 kota di Indonesia, yakni 60 kota besar dan 100 kota lainnya.

“Tahun 2020 nanti semua line di rumah pelanggan akan dilayani serat optik. Sekarang kita ada sekitar 7 jutahome passed dimana porsi menggunakan tembaga ada 50:50, pekerjaan migrasi berjalan terus,” paparnya di sela FTTH Conference and Exhibition 2015 Asia Pasific di Hotel Shangrila, Jakarta, Rabu (20/5/2015).

IndiHome Fiber adalah layanan IndiHome yang menggunakan infrastruktur fiber optik 100%. Untuk menghadirkan layanan ini diperlukan infrastruktur serat optik sebagai tulang punggung dari layanan internet kecepatan tinggi yang dibutuhkan rumah tangga agar konten-konten bisa berjalan sempurna.

“Sekarang itu setiap rumah sudah membutuhkan internet, telepon, dan televisi, selain air serta listrik. Indonesia memliki sekitar 60 juta rumah yang berpotensi untuk masuk layanan internet, dimana 20 juta memiliki layar besar. Ini merupakan pekerjaan besar jika realisasi penggelaran serat optik itu terjadi kita optimalisasi menggelar serat optik,” paparnya.

Diungkapkannya, saat ini Telkom sudah memiliki sekitar 350 ribu pelanggan IndiHome dari target meraih tiga juta pelanggan pada tahun ini.

Daerah yang akan menjadi andalan bagi target pelanggan adalah Jakarta dan sekitarnya, Surabaya, dan kota lainnya. Di Jakarta dan sekitarnya, harapan akan ada sejuta pelanggan IndiHome.

“Saya tetap optimistis dengan target yang dicanangkan karena melihat grafik itu jangan linear, tetapi harus eksponensial. Kita punya banyak persiapan agar grafik pertumbuhan IndiHome itu eksponensial, apalagi sekarang layanan ini sudah ada di 160 kota,” paparnya.

Dikatakannya, untuk merealisasikan pelanggan, Telkom mulai menggeber jumlah teknisi yang mampu memasang instalasi dimana sekarang ada sekitar 2.500 tersertifikasi dari target 10 ribu teknisi pada tahun ini.

Berikutnya, menyiapkan alat produksi dimana sudah ada sekitar 7 juta home passed bisa memberikan layanan triple play IndiHome berupa telepon, internet, dan IPTV.
Terakhir, menyiapkan Teknologi Informasi (TI) agar perpindahan dari akses kabel tembaga ke serat optik berjalan mulus.

“Kita itu ada warisan 10 juta pelanggan telepon rumah, 3,2 juta pelanggan Speedy, dan 80 ribu UseeTV. Migrasi ini pekerjaan besar dan penuh tantangan. Untuk tahun ini kita harapkan pelanggan Speedy itu pindah ke IndiHome di samping pelanggan baru yang masuk. Soalnya merek Speedy itu sudah tidak ada lagi,” pungkasnya.‎

sumber : detik.com

Gedung Putih Mau Intip Data Enkripsi Google cs

http://images.detik.com/content/2015/05/20/398/160001_181264085.jpgSejumlah raksasa teknologi termasuk Apple dan Google baru-baru ini mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Isinya, menolak proposal legislatif yang memungkinkan pejabat pemerintah mengakses data smartphone yang sudah dienkripsi.

“Kami meminta Gedung Putih fokus mengembangkan kebijakan yang mendukung, ketimbang merusak teknologi enkripsi yang sudah diadopsi secara luas. Kebijakan semacam ini akan lebih mendukung dan melindungi keamanan cyber, petumbuhan ekonomi dan hak asasi manusia baik di sini maupun di negara lain,” tulis mereka.

Seperti dikutip dari Time, Rabu (20/5/2015), pemerintahan Obama keberatan atas kebijakan enkripsi yang diterapkan perusahaan teknologi. Alasannya, hal ini berpotensi menghambat kepolisian atau badan intelijen melacak informasi berkaitan dengan aksi terorisme maupun tindak kriminal lain.

Badan investigasi Amerika Serikat FBI bahkan meminta perusahaan teknologi seperti Google dan Apple menyediakan semacam back door pada software mereka, yang memungkinkan para penegak hukum bisa melewati enkripsi dan mengakses data yang diperlukan.

Perdebatan mengenai metode enkripsi bermula di 2013, setelah ahli mantan anggota NSA Edward Snowden mengungkapkan bahwa National Security Agency (NSA) bisa mengakses email, percakapan telepon bahkan menyadap ponsel dan video chat.

sumber : detik.com

Mengenal ‘Wasit’ Baru di Industri Telekomunikasi

http://images.detik.com/content/2015/05/20/328/basuki.jpg

Nama anggota baru untuk Komite Regulasi Telekomunikasi yang akan menjadi punggawa Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (KRT-BRTI) periode 2015-2018 telah resmi diumumkan. Siapa saja mereka, dan apa spesialisasinya?

Saat diumumkan oleh Basuki Yusuf Iskandar, Kepala Balitbang SDM Kominfo yang menjadi Ketua Panitia Seleksi KRT-BRTI mengumumkan enam nama yang akan menjadi perwakilan dari masyarakat dan industri.

Nama pertama yang diumumkan adalah Agung Harsoyo‎, profesinya sebelum ini adalah sebagai dosen di Institut Teknologi Bandung (ITB). Dia nantinya akan menjadi perwakilan BRTI dengan spesialisasi di bidang teknologi.

Nama kedua adalah I Ketut Prihadi Kresna, seorang praktisi hukum dan regulasi telekomunikasi‎. Ketut yang sempat menjadi pegawai di Kominfo ini nantinya akan menjadi perwakilan BRTI untuk urusan bidang hukum.

Yang ketiga disebutkan adalah Muhammad Imam Nashirudin. Dia merupakan jebolan salah satu operator‎, tepatnya dari Indosat. Spesialisasinya di bidang ekonomi mikro dan bisnis. Sebelum diangkat jadi BRTI, dia harus mengundurkan diri dari Indosat.

Selanjutnya yang keempat adalah Rolly Rochmat Purnomo. Asalnya dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan Bappenas. Spesialisasinya bidang kebijakan publik. Rolly pun harus melepas jabatan lamanya sebelum dilantik jadi BRTI.

Anggota kelima BRTI baru ini diisi oleh Rony Mamur Bishry, dari Bad‎an Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Dia dipilih karena spesialisasinya di bidang ekonomi makro. Namun sebelum dilantik, ia juga harus melepas jabatan lamanya.

Terakhir yang keenam adalah Taufik Hasan. Ia merupakan pemain lama di industri telekomunikasi dan juga menjadi salah satu dosen di Universitas Telkom. Taufik dan anggota BRTI baru lainnya juga aktif di organisasi seperti Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel).

Basuki menegaskan, keenam nama ini nantinya harus melepas jabatannya yang lama agar bisa fokus sepenuhnya membantu Menkominfo Rudiantara dalam mengawasi industri telekomunikasi‎.

“Tentu saja mereka tak boleh rangkap jabatan. Mereka harus melepas jabatan lama mereka sebelum dilantik Jumat ini oleh pak menteri,” kata Basuki yang juga mantan Ketua BRTI, di gedung Kominfo, Rabu (20/5/2015).

Nah, untuk Ketua dan Wakil BRTI yang baru, personilnya masih tetap sama ‎dengan periode sebelumnya. Keduanya masih dari wakil pemerintah. Begitu pula dengan satu anggota lainnya yang merupakan staf khusus dari Menteri.

Menurut Basuki, yang menjadi Ketua BRTI adalah Kalamullah Ramli, Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika. Sedangkan Wakil Ketuanya adalah Muhammad Budi Setiawan, Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika.

“Sedangkan satu lagi yang‎ jadi anggota dari Staf Khusus Menkominfo pilihannya ada dua. Antara Dhanrivanto Budhijanto atau Lis Sutjiati. Nanti sembilan anggota baru BRTI ini dilantik Jumat nanti oleh pak menteri,” pungkas Basuki.

sumber : detik.com

Facebook akan Benamkan Game di Messenger

http://images.detik.com/content/2015/05/19/654/150250_fbmessenger.jpg

Facebook sedang berusaha keras menarik perhatian pengguna agar mau menggunakan Facebook Messenger. Raksasa jejaring sosial tersebut berencana membenamkan game di Messenger.

Berdasarkan informasi yang dikutip dari News Softpedia, Selasa (19/5/2015), Facebook saat ini sedang aktif berdiskusi dengan sejumlah developer game mengenai kemungkinan menaruh game di aplikasi chat-nya tersebut.

Mengingat kabar ini masih sangat baru, terlalu dini untuk mengorek lebih jauh kapan Facebook akan mewujudkannya. Setidaknya, tiga orang sumber yang mengetahui hal ini mengonfirmasikan bahwa diskusi ini berakhir sukses dan Facebook akan menaruh game di app store Messenger tak lama lagi.

Belakangan, Ilya Sukhar yang diberi tanggung jawab untuk divisi Messenger Facebook mengonfirmasi kebenaran kabar tersebut. Namun dia menolak menyebutkan lebih detail mengenai kesepakatan ini.

Melihat upaya ini, Facebook sepertinya memang yakin bahwa strategi meniru kompetitornya seperti Line dan KakaoTalk yang sudah lebih dulu membenamkan game di aplikasi chat akan berhasil.

Game diyakini memang akan membuat pengguna menghabiskan lebih banyak waku berinteraksi di dalam messenger. Selain Facebook, BlackBerry baru-baru ini juga meniru strategi yang sama dengan menambahkan game di BlackBerry Messenger.

Sebelumnya, Facebook mencoba menggaet pengguna dengan mengajak para developer bekerjasama membuat aplikasi tambahan di dalam Messenger. Salah satunya adalah aplikasi yang memungkinkan pengguna mengirim dan menerima file GIF, emoji dan sound clip.

sumber : detik.com

Penjualan Anjlok, BlackBerry Masih ‘Dibekingi’ Militer AS

http://images.detik.com/content/2015/05/19/317/ceobb460.jpg

Meski penjualan ponselnya sudah sangat menurun, BlackBerry belum menyerah. Menurut CEO BlackBerry John Chen, ia yakin bisa kembali membuat bisnis ponsel BlackBerry kembali menguntungkan.

Selama Q4 2014, Blackberry hanya menjual sekitar 1,6 juta unit ponsel. Sebagai perbandingan, dalam periode yang sama, Apple menjual sekitar 61,2 juta unit iPhone.

Salah satu alasan Chen belum menyerah di bisnis ponsel adalah soal keamanan. Menurutnya, meski keamanan jaringan milik BlackBerry juga bisa mengamankan ponsel buatan vendor lain, tetapi belum tak ada apa-apanya dibanding keamanan milik ponsel buatan BlackBerry sendiri.

“Jika kamu melihat angkatan bersenjata Amerika Serikat, mereka semua masih menggunakan BlackBerry. Jika aku bilang ke mereka bahwa kami berhenti membuat ponsel, maka kami akan kehilangan itu,” ujar Chen.

“Yang jadi pertanyaan adalah bagaimana membuat (bisnis-red) ponsel menjadi menguntungkan dengan kuantitas orang yang kami wakili,” tambah Chen, seperti dikutip detikINET dari Phone Arena, Selasa (19/5/2015).

Saat ini BlackBerry untuk kelas konsumer memang kalah jauh dibanding Apple dan berbagai macam vendor ponsel Android. Namun mereka masih memiliki sejumlah konsumen setia, terutama dari pihak pemerintahan dan perusahaan-perusahaan.

Para konsumen setiap BlackBerry ini memang membutuhkan tingkat keamanan tertentu, sesuai yang disediakan oleh BlackBerry. Meski konsumennya terbatas, Chen masih yakin bahwa itu bisa membantu BlackBerry untuk merangkak naik.

sumber : detik.com

Takut Dimata-matai, Rusia Bikin OS Sendiri

http://images.detik.com/content/2015/05/19/323/jolla40.jpgPemerintah Rusia melalui Menteri Komunikasi Nikolai Nikiforov mengumumkan bakal membuat sistem operasi mobile dalam waktu dekat.

Menurut Nikiforov, dalam pengembangan mobile OS ini pemerintah Rusia bekerja sama dengan Jolla, perusahaan yang mengembangkan OS Sailfish. Jolla sendiri didirikan oleh bekas karyawan Nokia.

Sejak Edward Snowden mengklaim bahwa pemerintah Amerika Serikat punya cara untuk mengintai semua sistem operasi yang ada di dunia, banyak negara-negara di dunia yang mulai mencari sistem operasi alternatif yang bisa digunakan.

Meski berbasis di Finlandia, saham Jolla sebenarnya juga dimiliki oleh Rusia dan Tiongkok. Nikiforov di akun Twitternya juga pernah menyebut bahwa OS ini merupakan kerja sama antara Finlandia, Tiongkok, dan Rusia.

Selain itu, ke depannya pemerintah Rusia juga berharap kalau sejumlah negara lain bisa ikut berpartisipasi dalam pembangunan OS ini, seperti Brazil, India, dan Afrika Selatan.

Meski belum menyebut nama dari OS tersebut, Nikiforov mengatakan bahwa OS ini adalah produk yang berbeda dengan Sailfish, meski masih menggunakan OS tersebut sebagai basisnya, seperti dikutipdetikINET dari Phone Arena, Selasa (19/5/2015).

Saat ini, 95% ponsel di Rusia menjalankan sistem operasi yang ‘diimpor’ dari negara lain, seperti Android dan iOS. Optimistis, Nikiforov berharap pada tahun 2025 angka itu bisa menurun hingga 50% setelah kehadiran OS anyar yang belum punya nama ini.

 sumber : detik.com

Telkom Bangun Data Center USD 115 Juta di Singapura

http://images.detik.com/content/2015/05/18/319/110447_indrautoyo460.jpg

Telkom melalui anak usahanya, Telkom Internasional (Telin), akan melakukan ground breaking pembangunan data center di Singapura pada Juni mendatang. Data center dengan kapasitas 20 ribu meter persegi ini menelan investasi sekitar USD 115 juta.

“Kita akan lakukan ground breaking pada bulan Juni nanti. Selesainya akan bertahap, diperkirakan dua tahun dari sekarang,” ungkap Chief Innovation and Strategy Officer Telkom Group, Indra Utoyo, saat ditemui di Hotel JW Marriot, Jakarta.

Diungkapkannya, data center yang dibangun akan memiliki spesifikasi Tier-3 dan Tier-4 karena ingin menyasar juga pasar Singapura nantinya. “Kami sedang mencari partner teknologi juga untuk data center ini. Kalau sekarang masih pembangunan fisik,” katanya.

Sebelumnya, Telin Singapura berhasil mendapatkan satu plot area di Data Center Park (DCP) Singapura untuk pengembangan pusat telekomunikasi dan data center. Areanya seluas 8 ribu meter persegi dan digunakan membangun data center dengan kapasitas 20 ribu meter.

sumber : detik.com

Ada 2 Kelemahan Utama Smartphone Modern

http://images.detik.com/content/2015/05/18/317/070017_zen460.jpg

Smartphone zaman sekarang memang begitu canggih, desainnya kadang memukau dan bisa melakukan hampir segala hal. Tapi tak ada yang sempurna, ada dua hal yang dianggap sebagai kelemahan utama smartphone masa kini dan belum ada solusi mujarabnya. Apakah itu?

“Smartphone modern punya dua masalah mendasar. Dan seiring ponsel semakin bertambah besar dan semakin canggih, masalah tersebut malah menjadi bertambah buruk,” tulis David Carnoy dalam kolomnya, sepertidetikINET kutip Cnet, Senin (18/5/2015).

Masalah pertama adalah, smartphone zaman sekarang itu tak cukup tangguh, cenderung ringkih. Kalau terjatuh, ada risiko cukup besar layar retak atau bodinya penyok. Itu sebabnya casing pelindung seakan menjadi barang wajib.

“Mobil punya bemper. Smartphone tidak. Itu sebabnya kita memakai bemper (casing tambahan) di smartphone. Dan juga screen cover,” sebut David.

Berbeda dengan ponsel di masa lalu yang desainnya memang lebih tebal dan lebih sederhana sehingga cenderung bertahan saat dijatuhkan. Sebut saja Nokia 3310 atau BlackBerry Bold, sepertinya lebih tangguh dibandingkan deretan smartphone zaman sekarang.

Memang saat ini, ada beberapa model smartphone yang diklaim tangguh. Sebut saja model Sony Xperia Z atau Galaxy S5 Active dari Samsung.

“Namun begitu, model yang katanya tangguh itu nyatanya hanya sedikit lebih baik soal ketahanan dibanding ‘saudaranya’ yang biasa,” tambahnya.

Baterai Lemah

Selain bodi ringkih, kelemahan utama ponsel cerdas masa kini adalah soal baterai. Teknologi baterai memang tak dapat dipungkiri ketinggalan zaman.

Di saat prosesor makin gahar, layar makin cemerlang, dan kamera smartphone semakin hebat, tak demikian halnya dengan baterai. Bisa bertahan seharian saja sudah syukur.

“Mungkin frutrasi terbesar adalah keawetan baterai malah menjadi lebih buruk, tidak lebih baik, di smartphone generasi terbaru. Di kala smartphone memiliki prosesor yang super kencang, layar definisi tinggi dan multitasking aplikasi, para manufaktur kepayahan dalam menjaga efiensi daya,” tulis David.

Terlebih lagi, penggunaan smartphone zaman sekarang semakin gila-gilaan. Pengguna ingin main game terus-terusan, memakai kamera berlebihan dan kecanduan memakai aplikasi. Maka ketahanan baterai semakin menipis.

Memang para manufaktur telah menawarkan berbagai solusi. Sebut saja isi ulang super cepat atau baterai yang dapat diganti. Bisa juga menggunakan powerbank dengan beragam kapasitas.

Tapi sepertinya akan lebih baik kalau baterai smartphone bawaan bisa dikembangkan teknologinya lebih lanjut sehingga lebih awet daripada saat ini. Beberapa akademisi kabarnya tengah menguji coba baterai ponsel tahan lama. Semoga saja segera menjadi kenyataan.

sumber : detik.com