PC Seukuran Ibu Jari, Bisa Apa Aja Sih?

http://images.detik.com/content/2015/05/06/317/computestick46.jpg

Dulu, PC mempunyai ukuran besar dan memakan banyak tempat di meja. Namun kini PC bisa dibuat hanya seukuran telapak tangan, bahkan seukuran jempol alias ibu jari.

Salah satunya Compute Stick, yang pertama diperkenalkan ke publik di ajang Consumer Electronic Show (CES) 2015 dan juga baru diluncurkan di Indonesia.

“Sebenarnya kurang tepat kalau dibilang seukuran ibu jari, mungkin lebih pas jika disebut seukuran dua ibu jari,” canda Hermawan Sutanto, Channel Sales Director Intel Indonesia saat meluncurkan produk ini di Jakarta.

Meski ukurannya kecil, Compute Stick bisa berfungsi penuh layaknya sebuah PC. Ada dua pilihan OS yang ditawarkan, Ubuntu dan Windows 8.1. Spesifikasinya?

Prosesor Intel quad core Atom Baytrail, storage 32 GB, dan RAM 2 GB. Konektivitasnya pun cukup lengkap, WiFi 802.11b/g/n, Bluetooth 4.0, dan sebuah port USB dan micro USB.

Menurut Intel, banyak pihak yang bisa menfaatkan perangkat ini, baik pengguna rumahan sampai perusahaan besar.

Untuk pengguna rumahan misalnya, cocok dijadikan sebagai sarana home entertainment. Tinggal colokkan Compute Stick ke port HDMI di TV, maka TV itu akan menjelma sebagai smart TV. “Bisa dipakai untuk streaming YouTube, dan memainkan game ringan yang ada di app store,” ujar Hermawan

Compute Stick juga bisa dipaksa untuk ‘bermain’ game berat. Namun syaratnya ada sebuah PC lain dengan spek yang mumpuni untuk memainkan game tersebut. Lalu penggunanya bisa melakukan streaming game dari PC tersebut, dan seolah-olah memainkannya melalui Compute Stick.

Hermawan juga menyebut kalau Compute Stick cocok digunakan di perusahaan besar, sebagai pengganti thin client. Pun bisa digunakan di sekolah-sekolah untuk menghemat penggunaan listrik.

“Cukup menyediakan monitor, mouse, dan keyboard. Monitor zaman sekarang paling listriknya cuma 15 watt,” tandas Hermawan. Compute Stick sendiri terbilang sangat hemat daya.

Untuk bisa dihidupkan, Compute Stick membutuhkan suplai daya dari port USB dengan rating 2A. Sayangnya, port USB yang biasanya TV yang beredar saat ini biasanya hanya bisa menyuplai daya sebanyak 600 mA. Jadi Compute Stick membutuhkan sebuah adaptor tersendiri.
sumber : detik.com

Kasak-kusuk Facebooker Indonesia Saat Ramadan

http://images.detik.com/content/2015/05/07/398/175347_145832_fbgt.jpg

Menjelang bulan puasa tahun ini, Facebook mencatat beberapa tren dan analisa mengenai penggunaan Facebook selama bulan Ramadan tahun lalu. Dari 37 juta Facebooker Indonesia, sebanyak 33 juta di antaranya aktif menggunakan Facebook mobile selama Ramadan.

“Orang Indonesia menghabiskan lebih banyak waktu di Facebook mobile mulai jam 9 malam hingga tengah malam selama Ramadan tahun lalu,” demikian pernyataan Facebook mengenai hasil analisanya, melalui keterangannya, Kamis (7/5/2015).

Dikatakan Facebook, rata-rata terjadi peningkatan 70% jumlah pengguna aktif setiap jam di Facebook mobile menjelang tengah malam. Setidaknya ada lima topik populer yang sering dibagi pengguna Facebook saat Ramadan.

Topik-topik tersebut antara lain saat menerima tunjangan hari raya (THR), bingkisan lebaran, soal kebersihan diri maupun rumah, memamerkan keahlian memasak dan menghias rumah, dan resep-resep kue atau makanan.

Temuan Facebook juga menemukan, percakapan mengenai bulan puasa dimulai setidaknya sebulan menjelang hari pertama puasa dimulai. Berikut adalah infografis tren penggunaan Facebook pada Ramadan tahun lalu.

sumber : detik.com

Ponsel Seharga Motor bakal Tetap Laku di Indonesia

http://images.detik.com/content/2015/05/07/317/181733_hasanaula.jpg

Harga ponsel makin hari kian membumbung tinggi, terutama untuk produk flagship. Sejumlah ponsel premium yang beredar bahkan harganya menyentuh belasan juta rupiah.

Ponsel tersebut antara lain adalah iPhone 6, iPhone 6 Plus, dan Samsung Galaxy S6 Edge. Ketiganya dibandrol dengan harga di atas Rp 10 juta. Ini artinya harga perangkat komunikasi pintar itu sudah hampir menyamai harga motor.

Sekadar informasi untuk perbandingan, motor Yamaha Mio Soul GT 125 saat ini berkisar di angka Rp 15,3 juta. Itu hampir sama dengan harga sebuah iPhone 6 Plus 128 GB yang harganya di atas Rp 15 juta. Namun peminat produk-produk tersebut tak serta merta menurun.

Hasan Aula, CEO Erajaya, yang merupakan distributor sejumlah merek ponsel di Indonesia menyebut bahwa peminat ponsel-ponsel itu tetaplah tinggi. Duo iPhone anyar misalnya, meski tak menyebut angka, terbilang sangat laris dalam penjualannya beberapa bulan belakangan ini.

“Pembeli ponsel dengan harga di atas Rp 5 juta ini biasanya tak terlalu mementingkan harga, karena mereka bukan sekadar membeli ponsel,” ujar Hasan, saat bertemu dengan sejumlah media di Jakarta, Kamis (7/5/2015).

Ada beberapa hal yang dicari dari ponsel kelas premium tersebut. “Mereka mengejar sisi prestis dari ponsel itu, juga ingin mempunyai fitur-fitur yang tak ada di ponsel berharga murah,” tutup Hasan.

sumber : detik.com

Papan Tulis Pintar di Era Digital

http://images.detik.com/content/2015/05/07/317/ducationprices63804012013160457.jpg

Di era digital, papan tulis dengan kapur maupun spidol mungkin perlahan akan mulai ditinggalkan. Apalagi teknologi dalam menunjang proses belajar mengajar terus berkembang.

Masih bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional yang belum lama ini diperingati, Indonesia kedatangan satu produk baru yang akan mengubah dunia pendidikan di masa depan. Alat ini diberi nama smartboard alias papan tulis pintar.

Dalam keterangan yang diterima detikINET, Kamis (7/5/2015), alat ini dibawa oleh PT EP-TEC Solutions Indonesia sebagai ekslusif distributor untuk produk Smart Board buatan Smart Technologies asal Kanada.

Teknologi ini mengajak penggunanya untuk menyajikan bahan ajar tanpa harus meninggalkan papan tulis. Cukup dengan menghubungkan kabel USB ke komputer atau laptop dan kabel VGA/HDMI ke proyektor, maka fitur dan konten dalam komputer atau laptop akan bisa dioperasikan di papan tulis pintar ini.

Empat kamera yang dipasang pada setiap sudut optical camera akan membaca pergerakan tangan penggunanya. Baik dalam menuliskan sesuatu, menghapus, atau menggeser tulisan.

Dengan begitu, jika ingin menuliskan tambahan penjelasan akan mudah dilakukan. Demikian juga apabila ingin menghapus atau memindahkan antara poin yang satu dengan yang lainnya.

Teknologi yang digunakan dalam produk smart ini ada dua yakni Digital Vision Touch (DViT) dan Infra Red (IR). Kemudian didukung teknologi SilkTouch yang berfungsi merespons sentuhan jari di atas smart board. Kemudian Smart Ink yang memungkinkan pengguna menulis di atas aplikasi apapun dalam komputer.

Selanjutnya dikorelasikan dengan teknologi object awareness yang memungkinkan pengguna untuk menulis dengan pen stylus, menyentuh dengan jari, dan menghapus tulisan tanpa menyentuh tombol apapun.

Khusus smart board 6000 series didukung resolusi gambar ultra HD Resolution (4K) dengan kerapatan pixel hingga 3840 x 2160 pixel. Sedangkan untuk smart board versi 4000 didukung dengan resolusi gambar full HD 1920 x 1.080 pixel.

Teknologi ini sebenarnya sudah menyasar dunia pendidikan Indonesia sejak 2005. Hanya saja baru menyasar international school dan nasional plus. Namun, dari situ saja, setidaknya 35 ribu unit smart board telah dilepas PT EP-TEC Solutions.

Menurut Andika Pratama, Presiden Direktur EP-TEC, alat ini menyasar sekolah negeri dan swasta, termasuk perguruan tinggi negeri maupun swasta. Teknologi ini diyakini akan mempermudah proses pengajaran.

“Saat presentase di depan kelas, tidak perlu bolak-balik dari komputer ke papan tulis. Semuanya bisa dilakukan di papan tulis. Mau membuka data baru, bahan ajar baru, tulisan baru, menerangkan poin-poin bahan ajar, menambahkan, menghapus. Termasuk mengirim ke email mahasiswa atau siswa bisa dilakukan,” ujar Andika.

Selain itu dia memaparkan, khusus untuk pelajaran yang berkaitan dengan ilmu sains terapan atau ilmu pengetahuan alam, maka proses dan praktikum bisa dilakukan di papan pintar sebelum dipraktekkan bada objek nyata.

“Sudah ada konten yang kami sajikan. Misalnya bagaimana membedah kodok untuk mengetahui organ-organ vital dalam tubuhnya. Bisa dibedah di papan ini,” ujarnya sambil mempraktekkannya.

Hanya saja, dia mengakui memang harga dari satu unit produk ini dengan lengkap satu paket harganya masih terbilang mahal. pada kisaran harga mulai dari USD 2.000 hingga USD 20.000.

“Ini karena alat ini masih dianggap barang mewah dan pajak PPnBM-nya juga sangat besar yakni 47,5%. Jadi hampir setengah dari harganya itu adalah untuk membayar pajak,” pungkasnya.

sumber : detik.com

Desktop PC yang Kini Makin Irit Daya

http://images.detik.com/content/2015/05/06/317/2015_0505_14335800resized640.jpg

Masih ingat PC jadul? Ya, sebuah kotak casing besar, lengkap dengan sebuah monitor tabung alias CRT yang ukurannya juga tak kecil. Selain ukuran, konsumsi daya listrik perangkat jadul itu pun sangat besar.

Untuk PC-nya saja, setidaknya dibutuhkan daya 400 Watt, sementara monitornya menyedot daya tak kurang dari 100 Watt. Namun PC terus berevolusi, tak cuma ukurannya yang semakin mengecil juga konsumsi dayanya yang terus menciut.

Contohnya Intel NUC generasi terbaru yang dirilis Intel di Jakarta, Selasa (5/5/2015), yang menggunakan prosesor Intel Core generasi ke-5. Nuc adalah sebuah desktop PC yang ukurannya hanya sedikit lebih besar dari genggaman tangan pria dewasa.

Dengan ukuran seperti itu, di dalamnya bisa dibenamkan prosesor Intel Core i3 sampai Core i7. Artinya Intel NUC punya kekuatan komputasi yang terbilang tinggi, layaknya sebuah desktop PC. Ia bisa meng-convert sebuah video berukuran 500MB dalam waktu kurang dari 3 menit.

Namun konsumsi dayanya bisa dibilang sangat irit. Contohnya ketika dipakai memutar video full HD, NUC hanya mengkonsumsi daya sebesar 9,8 Watt. Angka itu tentu akan menjadi lebih kecil jika dipakai untuk melakukan hal lebih ringan.

“Lebih irit dari daya yang dipakai oleh sebuah lampu TL yang banyak dipakai di rumah-rumah,” ujar Hermawan Sutanto, Channel Sales Director Intel Indonesia dalam acara peluncurannya.

Ada juga Intel Compute Stick, sebuah PC seukuran ibu jari dengan prosesor quad core Intel Atom Baytrail. Untuk menyalakannya hanya dibutuhkan sebuah adaptor USB dengan rating 2A

Jika dikonversi ke Watt, sebuah adaptor USB bertegangan 5V dan arus 2A akan menghabiskan daya sebanyak 10 Watt. Perlu diingat, ini adalah daya maksimal yang dipakai, sementara pada penggunaan sehari-hari, dayanya tentu akan lebih kecil lagi.

“Kedua perangkat ini punya profil pengguna yang berbeda. Intel NUC untuk pengguna yang butuh performa komputasi tinggi, sementara Compute Stick untuk yang lebih ringan,” tambah Hermawan.

Hermawan menambahkan, Intel Compute Stick ini bisa jadi solusi di dunia edukasi. Contohnya untuk Ujian Nasional (UN) yang berbasis komputer. “Ada sekolah yang mengeluh kalau daya listriknya tak cukup untuk menggunakan komputer dalam jumlah banyak,” ujarnya.

Menurutnya, hal ini bisa diatasi dengan penggunaan Compute Stick, dengan konsumsi daya tak sampai 10 Watt, meski ditambah perangkat pendukung lain, dayanya akan tetap irit. “Cukup menyediakan monitor, mouse, dan keyboard. Monitor zaman sekarang paling listriknya cuma 15 watt,” tutup Hermawan.

sumber : detik.com

Catat Jadwal Ini Agar Ponsel Anda Tak Kena Gangguan

http://images.detik.com/content/2015/05/06/328/173051_a.jpg

Penataan frekuensi di 1.800 MHz agar bisa digunakan untuk layanan seluler 4G LTE telah dimulai. Meskipun tahap awal migrasi berlangsung sukses, bukan tak mungkin bakal ada gangguan di penataan berikutnya.

Gangguan bisa saja terjadi pada layanan suara (voice call), pesan singkat (SMS), dan akses data dengan mode GPRS dan EDGE. Gangguan ini akan sebisa mungkin diminimalisir pada jam eksekusi antara pukul 00.00-03.00 WIB.

Pada saat eksekusi penataan, pengguna Telkomsel, XL Axiata, Indosat, dan Hutchison 3 Indonesia, diharapkan menggunakan ponselnya secara bijaksana, dan diusahakan tidak melakukan transaksi pembelian paket melalui layanan SMS dan UMB atau SMS Banking di jam-jam tersebut.

Agar bisa mengantisipasi kalau-kalau terjadi gangguan layanan yang telah disebutkan di atas, ada baiknya kita menyimak daerah-daerah mana saja yang akan terkena penataan ulang beserta harinya.

Berikut adalah jadwal penataan frekuensi oleh keempat operator tersebut sesuai data yang detikINET terima dari Muhammad Ridwan Effendi, Anggota Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia, Rabu (6/5/2015).

4 Mei – 11 Mei – Maluku
4 Mei – 11 Mei – Maluku Utara
12 Mei – 20 Mei – Papua
12 Mei – 20 Mei – Papua Barat
20 Mei – 27 Mei – Kalimantan Timur
20 Mei – 27 Mei – Kalimantan Utara
27 Mei – 8 Juni – Kalimantan Selatan
27 Mei – 8 Juni – Kalimantan Tengah
10 Juni – 17 Juni – Sulawesi Tenggara
10 Juni – 17 Juni – Sulawesi Selatan
10 Juni – 17 Juni – Sulawesi Barat
22 Juni – 29 Juni – Aceh
22 Juni – 29 Juni – Kepulauan Riau
22 Juni – 29 Juni – Nusa Tenggara Barat
22 Juni – 29 Juni – Nusa Tenggara Timur
3 Agustus – 10 Agustus – Riau
3 Agustus – 10 Agustus – Tapanuli
12 Agustus – 20 Agustus – Medan
12 Agustus – 20 Agustus – Sumatera Barat
24 Agustus – 31 Agustus – Lampung
24 Agustus – 31 Agustus – Bangka Belitung
31 Agustus – 7 September – Bengkulu
31 Agustus – 7 September – Jambi
7 September – 14 September – Sumatera Selatan
7 September – 14 September – Sulawesi Utara
14 September – 21 September – Bali
14 September – 21 September – Surabaya
28 September – 5 Oktober – Gorontalo
28 September – 5 Oktober – Sulawesi Tengah
28 September – 5 Oktober – Malang
28 September – 5 Oktober – Madiun
7 Oktober – 15 Oktober – Tegal
7 Oktober – 15 Oktober – Yogyakarta
19 Oktober – 26 Oktober – Semarang
19 Oktober – 26 Oktober – Cirebon
19 Oktober – 26 Oktober – Kalimantan Barat
28 Oktober – 4 November – Bandung
28 Oktober – 4 November – Purwakarta
9 November – 14 November – Sukabumi
9 November – 14 November – Bogor Depok Tangerang Bekasi
18 November – 23 November – Jakarta

Keempat operator seluler itu juga telah sepakat untuk memproses penataan frekuensi di 1.800 MHz dengan sistem clustering dan metode step-wise di 11 region atau 42 cluster. Penataan ini ditargetkan selesai akhir November 2015 nanti.

Step-wise berarti migrasi frekuensi dilakukan secara bergantian. Misalnya, operator A memindahkan frekuensi ke operator B dan sebaliknya hingga tercapai tujuan migrasi.

Penataan tersebut pun dilakukan pada tengah malam dan diukur tingkat keberhasilan serta kegagalannya. Ketika perpindahan dilakukan dan terjadi kegagalan, maka operator yang sedang memprosesnya mesti menghentikan terlebih dulu dan kemudian mengulanginya kembali keesokan harinya.

sumber : detik.com

XL Tantang Anak Muda Jadi Pemimpin Masa Depan

http://images.detik.com/content/2015/05/06/328/xlfuture46.jpg

XL sedang rajin menggelar kampanye Future Leaders dan BOD Challenge. Melalui program ini, operator yang identik dengan warna biru tersebut menantang anak-anak muda berani menjadi pemimpin.

XL Future Leaders sendiri adalah program pendidikan berbasis digital yang dirancang secara khusus oleh XL untuk memberikan pembekalan bagi anak muda terpilih.

“Program ini menyediakan beasiswa pelatihan terpadu selama dua tahun yang fokus pada tiga area kompetisi dasar, yaitu komunikasi, kewirausahaan dan kemampuan mengelola perubahan. Ketiganya dibutuhkan untuk bersaing secara global,” kata Anita Avianti juru bicara untuk program XL Future Leader, saat berbicara di Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia, Depok, Rabu (6/5/2015).

Untuk tahun ini, XL menyediakan 150 kursi bagi mahasiswa yang lolos seleksi. Mulai tahun ini juga, XL menjanjikan alokasi 20% kursibagi siswa daerah asal Kawasan Timur Indonesia (KTI). Penerapan kuota ini sesuai arahan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Moh Nasir agar bisa menjaring potensi lebih luas dan merata.

Untuk itu, XL pun gencar melakukan sosialisasi di 13 kampus dari total 18 perguruan tinggi negeri dan swasta di berbagai provinsi. Pendaftaran akan dibuka hingga 30 Mei 2015 secara online melalui join.xlfutureleaders.com.

Adapun syarat administrasi untuk bisa mengikuti program ini adalah berstatus mahasiswa, IPK minimal 2,8 dan berusia 18-21 tahun.

Nantinya mereka akan diseleksi melalui tes kemampuan bahasa Inggris, focus group discussion dan beberapa wawancara. Semua calon peserta yang dinyatakan lolos seleksi akan memulai masa belajar pada November 2015.

Selain itu ada juga program BOD Challenge. XL mengajak para mahasiswa mengikuti tantangan menjadi pendamping para Direktur XL selama sepekan.

Hingga saat ini program XL Future Leaders sudah meluluskan lebih dari 100 peserta. Hampir semua peserta angkatan pertama sudah lulus kuliah tingkat Sarjana dan sudah meniti karir di berbagai bidang yang tersebar di berbagai daerah.

sumber : detik.com

Intel Boyong Prosesor Anyar ke Indonesia

http://images.detik.com/content/2015/05/05/317/intel5th.jpg

Bertepatan dengan 50 tahun keberadaan hukum Moore, Intel merilis sejumlah produk baru di Indonesia.

Antara lain adalah prosesor Intel Core generasi ke-5 dan Intel Core M. Keduanya diposisikan untuk dua pasar yang berbeda.

Intel Core generasi ke-5 lebih cocok digunakan untuk power user yang membutuhkan tingkat komputasi lebih tinggi. Sementara Core M akan lebih banyak digunakan di perangkat laptop ataupun tablet yang mengutamakan ukuran bodi yang ramping.

Ini karena Core M didesain sedemikian rupa agar dalam penggunaannya tak membutuhkan kipas pendingin. Sehingga perangkat yang menggunakannya pun akan bisa dibuat menjadi sangat tipis, contohnya New MacBook.

Kedua lini prosesor itu dibuat dengan fabrikasi 14nm. Yang artinya akan lebih irit daya, juga punya kemampuan komputasi lebih tinggi dibanding prosesor generasi sebelumnya. karena dengan fabrikasi 14nm semakin banyak transistor yang bisa dijejali ke dalam chip prosesor.

“Kalau diibaratkan petinju, ini seperti petinju kelas welter yang bobotnya turun ke kelas bulu, tapi kekuatan pukulannya naik ke kelas berat,” ujar Harry K. Nugraha Country Manager Intel Indonesia saat meluncurkan produk ini di Jakarta, Selasa (5/5/2015).

Intel mengklaim bahwa Core M punya kemampuan komputasi 50% lebih tinggi dan grafis 40% lebih cepat dibanding prosesor Intel Core generasi ke-4.

“Tablet atau laptop yang menggunakan prosesor ini punya daya tahan baterai 20% lebih lama dibanding prosesor generasi sebelumnya,” ujar Yohan Wijaya, MNC Sales Director Intel Indonesia.

Sebagai informasi, hukum Moore sendiri adalah sebuah teori yang mengatakan bahwa jumlah transistor dalam sebuah chip prosesor akan berlipat ganda setiap dua tahun. Dan hal itu sepertinya memang terbukti karena perkembangan prosesor saat ini memang terbukti bergerak sangat cepat.

sumber : detik.com

PC ‘Jempol’ Intel Segera Sambangi Indonesia

http://images.detik.com/content/2015/05/05/317/182959_intelcomputestick.jpg

Intel Compute Stick pertama diperkenalkan di ajang Consumer Electronic Show (CES) 2015. Dan Intel memastikan bahwa perangkat tersebut akan masuk Indonesia pada bulan Juni mendatang.

“Compute Stick sepertinya akan dijual di Indonesia mulai bulan Juni. Sekarang barangnya lagi proses sertifikasi,” Ujar Hermawan Sutanto, channel Sales Director Intel Indonesia, saat peluncuran produk ini di Jakarta, Selasa, (5/5/2015).

Harga PC seukuran ibu jari itu pun terbilang murah, jika dibandingkan dengan kemampuannya, yaitu akan kurang dari Rp 2 juta. “Dengan catatan (nilai tukar – red) Dollar-nya stabil,” gurau Harry K. Nugraha, Country Manager Intel Indonesia dalam acara yang sama.

Intel Compute Stick‎ tak seperti Google Chromecast yang cuma berfungsi sebagai ‘mesin streaming’, Compute Stick adalah sebuah PC yang bisa berfungsi penuh dengan OS Windows 8.1.

Spesifikasinya terbilang lumayan, disokong prosesor quad core Atom, storage 32 GB, dan RAM 2 GB. Konektivitasnya pun cukup lengkap, WiFi 802.11b/g/n, Bluetooth 4.0, dan sebuah port USB dan micro USB.

Compute Stick mempunyai colokan HDMI di ujungnya, yang bisa ditancapkan ke monitor ataupun televisi. Sebagai penyuplai daya, Compute Stick hanya membutuhkan tenaga dari micro USB, yang adaptornya mempunyai rating 2mA.

sumber : detik.com

Router Wifi Rp 500 Ribu Tawarkan 5 Fitur Jagoan

http://images.detik.com/content/2015/05/06/317/ew7438rpn_air.jpgEdimax Technology meluncurkan router Wifi terbaru beserta perangkat penguat sinyalnya. Tak seperti biasanya, perangkat ini menawarkan sejumlah fitur jagoan yang tak ditemui di produk Wifi lainnya.

Router Wifi dengan seri BR-6288ACL yang mendukung koneksi dual band standard 11ac (5GHz) dan standard 802.11a/b/g/n (2.4GHz) ini menyediakan lima fitur (5-in-1 features) dalam satu produk.

Kelima fitur yang dimiliki BR-6288ACL tersebut yaitu sebagai Wifi Router, Range extender (penguat sinyal), acces point, Wi-Fi Bridge dan WISP (Wireless Internet Service Provider).

“BR-6288ACL ini memiliki desain yang stylish dan inovatif. Memiliki lima fungsi yang tidak dimiliki oleh router lainnya,” ujar President Director Edimax Indonesia, Sarki Gunawan dalam keterangannya, Rabu (6/5/2015).

Pengoperasian BR-6288ACL pun tergolong mudah. Hanya dengan beberapa klik menggunakan built-in iQ setup atau aplikasi smartphone EdiRouter tanpa harus menginstal aplikasi menggunakan CD. Peranti ini ditujukan untuk pengguna rumahan.

BR-6288ACL juga telah mendukung standard 5GHz IEEE802.11a/n sehingga cocok untuk memainkan game online, video streaming, atau aktivitas online lain yang memerlukan bandwidth besar.

Dengan kemampuan untuk menyediakan akses nirkabel 2.4GHz dan 5GHz maka memudahkan pengguna peranti mobile seperti smartphone atau tablet untuk selalu online

Pengguna juga bisa memperoleh akses internet lebih cepat karena BR-6288ACL dilengkapi dengan kecepatan akses data hingga 433Mbps pada mode 11ac dan 150Mbps pada mode 11a/n.

Penguat Sinyal Wifi

Selain itu, Edimax juga memiliki produk nirkabel lain berupa Smart Wi-Fi Extender EW-7438RPn Air. Perangkat ini berfungsi sebagai wifi extender atau penguat sinyal untuk memperluas jangkauan jaringan nirkabel yang berukuran kecil.

Peranti ini dilengkapi dengan aplikasi pendamping EdiRange untuk mobile platform Android dan iOS yang bisa didownload secara gratis. Aplikasi ini berfungsi untuk mengatur penjadwalan Wi-Fi dan atau menyetel jaringan untuk pengguna tamu (guest network).

EW-7438RPn Air yang berdesain ramping, mini, dengan dimensi hanya 4 cm x 4 cm memiliki kinerja meningkatkan CPU dan menjadi solusi untuk menghilangkan zona mati (Wi-Fi dead zone) sehingga jangkauan koneksi internet nirkabel bisa diperluas dan diperkuat.

Adanya fitur lampu LED memudahkan pengguna untuk melihat status perangkat dan kekuatan sinyal. Adanya fitur Good Night Mode juga cukup membantu ketika akan mematikan peranti pada malam hari, dan secara otomatis menyala kembali di pagi hari. Pengguna juga bisa menganalisa mengenai lingkungan Wi-Fi lokal.

Jika dipadukan dengan Router nirkabel Edimax BR-6288ACL, makaEW-7438RPn Air dapat membantu pengguna rumahan untuk selalu on ke internet. Karena bentuknya yang mungil, extender ini dapat dibawa ke kamar tidur, teras, atau di sekitar rumah.

“Kami hadir memberi solusi kepada konsumen untuk selalu terkoneksi dengan internet. Produk-produk kami bisa didapat di toko komputer terdekat dan online store, seperti Bhineka, Lazada, dan lain-lain. Harganya pun sangat terjangkau sekitar Rp. 500 ribuan,” ucap Sarki.

sumber : detik.com