Dua Negara Ini Jadi Panutan e-Commerce Indonesia

 

http://images.detik.com/content/2015/04/13/319/raxl46.jpg

Menurut Menkominfo Rudiantara, kedua negara ini bisa menjadi kiblat panutan Indonesia agar bisa sukses mengembangkan bisnis industri e-commerce di tahun-tahun mendatang. Siapa negara yang dimaksud?

“Kalau e-commerce kita mau sukses ya kita adopsi saja China dan Amerika Serikat. Tinggal kita kombinasikan keduanya,” kata menteri yang akrab disapa Chief RA di sela pertemuan dengan para pebisnis e-commerce di rumah dinasnya, Widya Chandra, Jakarta.

Menurutnya, e-commerce di kedua negara itu berhasil tumbuh besar dengan ciri khas masing-masing. Di China, misalnya, keberhasilan e-commerce raksasa seperti Alibaba terjadi karena ada campur tangan pemerintah. Semua kebijakan dan fungsi yang terkait sektor tersebut dipantau dari titik awal hingga hasilnya.

“Kita pelajari mengapa e-commerce China bisa begitu besar, Ternyata di China, e-commerce memang heavily driven by government. Dari tahun ke tahun apa, jadi semuanya kelihatan,” jelasnya.

“Misalnya, kementerian di China mengeluarkan kebijakan apa, semuanya terintegrasi. Mulai dari 2011 mereka mengeluarkan apa dan menghasilkan apa, kemudian 2012 dan 2013. Nah dari situ terlihat pertumbuhannya jadi seperti apa,” papar Rudiantara.

Mantan komisaris dan direksi sejumlah operator telekomunikasi ini pun menuturkan apa yang telah dilakukan China bisa menjadi inspirasi baginya dalam mendorong pertumbuhan e-commerce. Namun, dia mencatat bahwa Indonesia tidak dapat diperlakukan sama.

Alhasil, menteri pun mau tak mau harus melirik ke Amerika Serikat yang juga berhasil mengembangkan bisnis e-commerce. Ternyata, dalam pengamatannya ada hal berbeda di Negara Paman Sam itu.

Di sana, industri tersebut besar justru karena didorong oleh pertumbuhan pasar. Terutama ketika terjadi dotcom bubble pada kurun 90-an silam yang memunculkan perusahaan-perusahaan internet yang kini besar, seperti Amazon.com dan eBay.com.

“Kita lihat lagi Amerika. Mereka modelnya beda karena heavily driven by market, terutama oleh dotcom bubble pada waktu itu. Soal ini ibarat yang satu didorong oleh teman, yang satunya didorong oleh pemerintah,” ujar Rudiantara.

“Nah, kita harus dua-duanya, kombinasi antara pemain e-commerce dan pemerintah. Kita bukan negara China yang heavily driven by government,” pungkasnya.

sumber : detik.com

0 Comments

Leave a Reply

XHTML: You can use these tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>